Pilgub dan “Keruntuhan” Narasi Besar

Dukungan ini tentu banyak variabel terutama kapital uang namun basis massa inipun berhubungan dengan perihal persoalan-persoalan yang tak dapat diselesaikan dan ada kerinduan masyarakat tentang sosok agen transformatif.

Problem Kemanusiaan dan Keruntuhan Narasi Besar
Selain kaum minoritas, dan Sherly Tjoanda merupakan perempuan pertama dalam sejarah pertarungan merebut kursi kekuasaan Gubernur.

Dengan demikian dalam konteks narasi, saya menempatkan Sherly Tjoanda sebagai narasi kecil, sedangkan Sultan Tidore dan kedua kandidat lainnya adalah narasi besar.

Dalam pengertian bahwa Pemilihan Gubernur Malut 2024 adalah sebuah resistensi narasi kecil terhadap narasi besar (mayoritas, dinasti politik, kekuatan tradisionalisme dan patriarki).

Jean Francois Lyotard (2008:97) yang menunjukkan sikap tentang ketidakpercayaan terhadap metanarasi (narasi besar). Serangannya terhadap narasi besar—dan memperjuangkan narasi kecil yang dipinggirkan telah menginspirasi berbagai kalangan.

Sebagai kaum minoritas yang terpinggirkan, perlawanan, perjuangan Sherly Tjoandra mengundang simpati publik relatif kuat dan narasi-narasi politiknya yang memikat, mampu menarik dukungan dari pelbagai lapisan masyarakat.

Dukungan kolektivitas besar kepada Sherly Tjoanda, dapat dikatakan bahwa masyarakat mulai menunjukkan kehendak untuk berkuasa, adalah serangan untuk “mengakhiri” kekuatan narasi besar.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...