Ternate Dikepung Banjir, Apa yang Harus Dilakukan

Pola ini dilakukan melalui pembuatan rongga air atau sumur resapan pada lambung kali mati (barangka) menggunakan bois berukuran sesuai kebutuhan yang digali pada lambung kali mati dengan kedalaman yang disesuaikan untuk fungsinya menahan arus banjir dan mengurangi volumenya ketika menuju ke garis pantai.
Ini juga merupakan pola dan strategi menjawab dampak banjir dan meningkatkan kualitas ketahanan terhadap bencana saat ini dan kedepan.
Kolaborasi dan sinergi semua pihak dalam penanganan bencana merupakan kata kunci dan solusi efektif terhadap upaya meningkatkan ketahanan bencana berbasis partisipatif.
Melalui penguatan dan pengembangan sumur resapan secara luas dan terukur, perbaikan infrastruktur drainase tangguh bencana, rehabilitasi dan konservasi tutupan hutan dan lahan melalui perluasan sumur resapan, normalisasi kali mati (barangka) tangguh bencana serta pembuatan biopori secara masif.
Ini adalah langkah nyata dan strategi peningkatan ketahanan bencana agar mampu keluar dari lingkaran bayangan ancaman banjir ketika terjadi intensitas hujan yang tinggi dapat dikendalikan.
Semoga banjir kali ini merupakan sinyalemen kuat pesan alam bagi semua elemen warga untuk membangun komitmen bersama bahwa program ketahanan bencana adalah tanggungjawab semesta dan identitas sebagai warga Kota Ternate.
Tanggap Bencana adalah kekuatan untuk mendukung ketahanan dan ketangguhan sekaligus menjawab kebutuhan kelangsungan umur lingkungan dan ekosistem. Semoga…….! (*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Selasa, 17 Desember 2024
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2024/12/selasa-17-desember-2024.html
Komentar