Tuhan Menari dalam Kekuasaan Sebuah Aforisme Kehendak

Manusia itu pada dasarnya tidak peduli terhadap kekuasaan ataukah pada dasarnya suka berkuasa kalau hal ini kita konsepsikan pada Nietzsche filsuf Jerman julukan Rajawali filsafat maka jawabannya mungkin bisa dipakai untuk menjelaskan realitas politik yang kini tengah terjadi di tanah air ini.
Nietzsche mengeksplorasi gagasan tentang kehendak untuk berkuasa (will to power) telah banyak memperlihatkan seorang penguasa yang memiliki kekuasaan mutlak mereka cenderung akan bersikap otoriter dan menafikan suara rakyatnya.
Kritik dari bawah sering dipersepsi sebagai bentuk resistensi yang harus ditumpas minimal dibungkam melalui berbagai cara seorang pemimpin yang otoriter dan hanya mengejar kekuasaan cepat atau lambat akan kehilangan pesona dan legitimasinya.
Dalam iklim demokrasi yang memberi semua individu kesempatan dan hak untuk memilih, sesungguhnya tidak perlu terlalu risau dengan langkah pihak-pihak tertentu yang dinilai menabrak norma kepantasan dan dituding hendak mempertahankan kekuasaan melalui politik dinasti.
Konstitusi di negara seperti Indonesia dan khususnya di Maluku utara ini menjamin semua orang berhak mengajukan diri ikut dalam kontestasi pemilu dan pilkada asalkan tidak melanggar hukum.
Dan memenuhi syarat yang telah digariskan yang penting jangan membawa Tuhan dalam politik atau rakus jabatan sehingga lupa terhadap ekstensi dirinya sendirisendiri adalah sebuah Aforisme yang tumpul.
Terakhir dari penulis ingin meminjam apa yang dikonsepkan oleh Fredrick Nietzsche tentang kehendak untuk berkuasa yaitu aspek perilaku manusia dalam hal keinginan untuk mendominasi atau menguasai orang lain, diri sendiri, atau lingkungan seperti dalam dunia politik, jabatan, takhta dan uang menjadi Tuhan dalam realitas saling dikuasai satu dengan yang lain.
Politik dalam meraih kekuasaan adalah sebuah kehendak untuk berkuasa berati membunuh Tuhan pada ekstensi dirinya. Sekian tiada gading yang tak retak semoga bermanfaat. (*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Senin, 16 Desember 2024
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2024/12/senin-16-desember-2024.html
Komentar