Hukum Adat, Garda Depan Konservasi Alam di Laut Wallacea

Pembicara dalam kegiatan Green Press Community 2024 di Jakarta, Sabtu (23/11/2024)
Pembicara dalam kegiatan Green Press Community 2024 di Jakarta, Sabtu (23/11/2024)

Skema tersebut terbilang sukses dan faktanya tak pernah ada krisis ikan di lokasi mereka. Bahkan warga tak perlu melaut dan saat laut surut. Warga juga bisa mencari ikan di padang lamun yang kaya ikan.

Selain itu, ada sistem pengawasan yang dilakukan dengan melibatkan beberapa orang, dan dilakukan secara bergiliran. Selanjutnya, lokasi zona permanen diberi pembatas berupa patok, “Semacam garis maya dan ada menara pengawasnya,” ungkapRiza.

Sementara itu, Program Manager Burung Indonesia Wahyu Teguh Prawira mengingatkan bahwa laut Wallacea menjadi fokus proyek konservasi yang dilakukan oleh pihaknya.

Kawasan tersebut memiliki keunikan berbasis adat lokal namun tetap memiliki ancaman yang perlu diwaspadai. "Kami bermain di tapak, kita cari siapa tokoh kunci dan kami petakan. Kita edukasi mereka menolak dulu biasanya," ujarnya.

Menurut Teguh, setelah memberikan contoh nyata terkait kesuksesan, termasuk membawa warga untuk mengikuti studi banding, biasanya mereka mulai terbuka. Secara perlahan, warga bisa diajak untuk melakukan perubahan secara perlahan.

"Kalau gak mempan lewat ibu-ibu. Peran perempuan sangat penting, maka aspek gender suatu keharusan," tandasnya. (ikh)

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...