Site icon MalutPost.com

Penyuluh Perikanan di Taliabu Ikut Tanggapi Pernyataan Sashabila Soal Rumput Laut

Kelompok Budidaya Rumput Laut di Pulau Taliabu

Kelompok Budidaya Rumput Laut di Pulau Taliabu

Bobong, malutpost.com — Kabupaten Pulau Taliabu memiliki sumber daya perikanan yang  memadai, salah satunya rumput laut. Saat ini terdapat 20 kelompok budidaya pumput laut yang dibina langsung Penyuluh Perikanan di Kabupaten Pulau Taliabu di beberapa desa di antaranya, Desa Limbo, Desa Loho Bubba, Desa Nggele dan Desa Lede.

Dengan potensi tersebut sehingga melalui Balai Perikanan Budidaya Laut – Ambon (BPBL-Ambon) menetapkan Kabupaten Pulau Taliabu sebagai lumbung bibit rumput laut di Indonesia Timur.

Meski begitu, saat debat kandidat calon bupati dan wakil bupati kedua pada (13/11/2024) lalu, Calon Bupati Nomor Urut 1, Sashabila Mus mengatakan bahwa di Kabupaten Pulau Taliabu memiliki potensi rumput laut yang sangat besar namun belum terukur dan belum ada datanya. Rupaya kandidat nomor urut 1 tidak mengantongi data terkait dengan potensi perikanan di Pulau Taliabu khususnya rumput laut.

Padahal rumput Laut di Kabupaten Pulau Taliabu telah ditetapkan sebagai sentral bibit rumput laut di Indonesia bagian Timur oleh BPBL – Ambon melalui Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB-KKP).

Kelompok pembudidaya rumput laut di Kabupaten Pulau Taliabu setiap tahun mendapat sentuhan bantuan pemerintah pusat maupun daerah diantaranya, sarana prasarana peralatan budidaya (SARPRAS), Kebun Bibit Rumput Laut (KBRL) serta bibit.

Hal ini disampaikan Penyuluh Perikanan Kabupaten Pulau Taliabu, Herman A.Musa, S.Pi.

Menurut Herman jika data Produksi rumput laut di Pulau Taliabu tidak valid atau tidak ada (Nihil) maka tidak mungkin ditetapkan sebagai sentral Bibit Rumput Laut di Indonesia bagian Timur.

Baca Halaman Selanjutnya..

Bahkan setiap tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Perikanan Budidaya laut – Ambon (BPBL) berkordinasi untuk melakukan distribusi bibit ke berbagai daerah dan itu bibitnya di ambil di Kabupaten Pulau Taliabu lebih khususya di Desa limbo dan Lohobuba.

“Saat ini Rumput Laut di Kabupaten Pulau Taliabu telah menjadi incaran pasar nasional hingga internasional,” akunya.

Dia mengatakan, kalaupun datanya tidak ada atau tidak sesuai dengan realita di lapangan maka otomatis dari pihak Balai (Satker) Budidaya Perikanan Laut – Ambon (BPBL-Ambon), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), tidak menjadikan Pulau Taliabu sebagai sentral bibit rumput laut untuk Indonesia bagian timur. Lanjut dia, setiap tahun bantuan Pemerintah Pusat tersalur ke pelaku usaha rumput laut.

“Ikon rumput laut  di Maluku Utara itu terdapat di Kabupaten Pulau Taliabu,” ujarnya.

Dia menyebutkan di awal  2024, Kabupaten Pulau Taliabu  mendistibusi bibit rumput laut Jenis (Sargassum Polycytum) ke Wakotobi Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 ton, kemudian pada tahun-Tahun sebelumnya juga, kembali mendiatribusi bibit rumput laut, Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 15 Ton dan Kabupaten Halamhera Barat sebanyak 15 ton.

“Kalau bilang rumput laut di Taliabu tidak ada data saya pikir keliru, atau kurang koordinasi dengan pihak yang bersangkutan.

Kalau mau data pemanfaatan luas lahan yang sudah di manfaatkan dan belum di manfaatkan juga sudah ada, total Rumah Tangga Perikanan (RTP) pelaku Usaha budidaya juga ada,” tutupnya. (nox)

Exit mobile version