Ternate, malutpost.com – Untuk menghadapi Pilkada Maluku Utara 2024 yang damai dan demokratis, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku Utara melalui Tim Tugas Pengawasan Siber bersama dengan Cyber Crime Polda Malut, Asosiasi Media Siber (AMSI) Malut, AJI Ternate, Mafindo Maluku Utara dan PWI Maluku Utara.
Langkah ini bertujuan mencegah penyebaran isu hoaks, ujaran kebencian, isu SARA, dan kampanye hitam yang kerap muncul dalam tahapan kampanye hingga hari pencoblosan
Berdasarkan hasil pantauan Tim Tugas Pengawasan Siber, terdapat setidaknya 20 grup Facebook di Maluku Utara yang dipantau secara intensif karena dinilai rawan menjadi sumber atau tempat penyebaran informasi negatif berupa Hoaks, SARA, Ujaran Kebencian dan Kampanye Hitam.
Grup-grup tersebut antara lain:
1. SUARA WARGA TERNATE
2. DAD HIA TED SUA
3. MALUKU UTARA MEMILIH
4. TALIABU COMMUNITY
5. INFO HALSEL
6. MALUKU UTARA MEMILIH GUBERNUR, BUPATI & WALIKOTA 2024
7. HALMAHERA SELATAN
8. AKU CINTA MALUKU UTARA
9. SEPUTAR INFORMASI KEPULAUAN SULA
10. MALUKU UTARA MEMILIH 2024
11. INFO KOTA TERNATE TERKINI
12. INFO MALUKU UTARA TERKINI
13. INFO HALMAHERA BARAT
14. HALMAHERA BARAT
15. HALUT MEMILIH BUPATI & WAKIL BUPATI
16. HALMAHERA TENGAH
17. HALMAHERA-MALUKU UTARA
18. HALMAHERA TIMUR MEMILIH
19. HALTIM MEMILIH BUPATI
20. INFO PULAU MOROTAI TERKINI
tersebar di kabupaten dan kota di seluruh Maluku Utara.
Koordinator Tim Tugas Pengawasan Siber Bawaslu Malut, Wendi Wambes
Komisioner Bawaslu Maluku Utara, Ardian Naleng, menyatakan bahwa peningkatan pengawasan ini penting untuk memastikan masyarakat tidak mudah termakan isu-isu yang dapat memecah belah. “Pilkada merupakan momen yang penting bagi masyarakat Maluku Utara. Kami harus memastikan proses ini berjalan bersih dari hoaks dan ujaran kebencian. Karena itu, kami fokus pada pengawasan grup-grup Facebook yang sering menjadi tempat perdebatan politik,” kata Ardian pada Senin (11/11/2023).
Baca halaman selanjutnya..
Ardian juga menjelaskan bahwa tim mereka sudah berkoordinasi dengan pihak platform media sosial agar konten yang terbukti melanggar aturan dapat segera dihapus. Dia juga mengimbau masyarakat untuk ikut berpartisipasi dengan melaporkan unggahan-unggahan yang mencurigakan atau bernada provokatif. “Masyarakat juga punya peran besar dalam menjaga ketertiban informasi. Dengan melaporkan konten yang tidak benar, kita bisa menciptakan suasana Pilkada yang lebih sehat,” tambah Ardian.
Sementara itu, Koordinator Tim Tugas Pengawasan Siber, Wendi Wambes, mengatakan bahwa pemantauan ini merupakan bagian dari strategi pencegahan dini. Menurutnya, beberapa grup memang lebih rentan menjadi sarang penyebaran kampanye hitam dan ujaran kebencian, terutama terkait isu SARA yang sangat sensitif.
“Kami menyadari bahwa ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi Pilkada untuk menyebar hoaks dan kampanye hitam. Oleh karena itu, pengawasan ini kami perketat. Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menerima dan membagikan informasi,” ujar Wendi.
Ia juga menyebutkan bahwa timnya melakukan sosialisasi kepada para admin grup untuk turut berperan aktif dalam memantau unggahan di platform mereka.
“Admin grup sebaiknya aktif menyaring konten dan menghapus unggahan yang provokatif. Ini juga untuk menjaga komunitas online tetap aman,” pungkas Wendi.
Dengan langkah-langkah pengawasan ini, Bawaslu Maluku Utara berharap masyarakat dapat menikmati Pilkada 2024 tanpa adanya gangguan informasi yang menyesatkan atau bernada provokatif. (ikh)