Site icon MalutPost.com

Visi Misi Dinilai Rasional, Warga Halmahera Tengah Antusias Hadiri Kampanye Terbatas Sherly-Sarbin

Antusias warga Halteng hadiri kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Sherly Tjoanda - Sarbin Sehe

Weda, malutpost.com – Animo masyarakat semakin besar saat pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe (Sherly-Sarbin) melanjutkan kampanye terbatas di Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), 31 Oktober sampai 2 November 2024.

Menurut Rahmi Husen selaku ketua tim koalisi paslon nomor 4 ini, pada semua titik kampanye di Halteng, meski terbatas tapi kursi penuh. Bahkan panitia kewalahan membendung jumlah massa yang hadir memberikan dukungan. Jadwal kampanye tersebar di beberapa titik kecamatan dan desa, seperti Patani, Patani Timur, Utara, Barat dan seluruh kecamatan di Weda.

“Halteng luar biasa antusia warga, kami rasakan saat kampanye terbatas dari titik desa satu ke desa lainya, tumpah ruah, kursi penuh, banyak berdiri, saking dong (mereka) cinta Sherly-Sarbin, dan itu lahir dari kesadaran warga Halteng untuk memilih pemimpin yang bisa membawa dan memikul harapan mereka yaitu Serly-Sarbin,” ujar Rahmi.

Rahmi bilang, hampir seluruh kecamatan dan desa yang dikunjungi saat menyampaikan visi dan misi, serta 9 program prioritas mulai dari kesehatan, pendidikan hingga pemberdayaan perempuan, animo dan ekspresi warga di Halteng semua tersenyum bahagia menyambut program keadilan tersebut.

“Seperti di Desa Batu, Lelief, Sawai, tim kampanye dan Wagub Sarbin Sehe disambut akrab, teriakan warga memeriahkan suasana kampanye terbatas”, ungkap Rahmi.

Selain itu, juru bicara paslon nomor urut 4 Nurlaela Syarif mengatakan, dari hasil analisa media center mabes 04 terhadap kampanye terbatas di wilayah Halteng, warga masyarakat tampaknya memahami dan menerima seluruh program priositas Sherly-Sarbin, karena lebih rasional dapat direalisasikan jika memimpin nanti. Seperti prioritas kesehatan dimana Sherly-Sarbin akan memprioritaskan pada 10 kabupaten kota di Maluku Utara akses dan fasilitas kesehatan yang layak dan berkeadilan.

“Sherly punya pengalaman berharga soal kesehatan karena ini realitas yang dia alami waktu kejadian musibah speed boad bela 72 ketika di Bobong Kabupaten Taliabu, salah satu penyebab pelayanan korban speed boat Bela 72 adalah karena ketersediaan fasilitas kesehatan yang tidak memadai,”.

“Kondisi ini jadi pelajaran berharga bagi Sherly perempuan pertama sebagai Gubernur nanti, pintar merasa kejadian yang dialami sampai mendiang Benny laos suaminya meninggal, padahal sedang berjuang untuk hak-hak warga Maluku Utara,” tutup Nurlela. (kun)

Exit mobile version