Namun, dengan kondisi ini berarti memang didalam ruang VIP tersebut sudah mencapai titik tersebut, yakni, titik kelembaban tersebut dari segi oksigen dan dari api maupun trigger pemicunya. "kita belum dapat hasilnya karena menunggu hasil uji dari Labfor," katanya.

Dia mengaku, Polres Pulau Taliabu telah menyerahkan sampel barang bukti (BB) ke Labfor Mabes Polri untuk di uji di Laboratorium Sulawesi Utara,

Selain mengandalkan dari tim Labfor, pihaknya lakukan juga menginvestigasi seluruh saksi-saksi yang masih hidup dengan titik awal ledekan yang berada di ruang VIP yang mengakibatkan korban meninggal dunia 6 orang.

"Itu berarti masih ada saksi-saksi yang masih hidup yang bisa kita ambil keterangannya," terangnya.

Orang nomor satu di lingkungan Polres Pulau Taliabu ini menyebutkan, berdasarkan hasil investigasi, ledakan terjadi akibat segitiga api dan oksigen jadi pemicunya dan juga bahan bakarnya. Ini secara sciencetific investigation dari Tim Puslabfor menyampaikan ke kami selaku penyidik.

"Tetapi akan mencari pelakunya siapa trigger yang memicu api pada presentase 1,3 sampai 6 persen kelembaban udara di VIP kandungan pertalite yang beredar di ruang VIP sehingga memicu terjadinya ledekan. Tetap ada trigger api yang menyebabkan terjadinya ledekan," pungkasnya. (nox)