Site icon MalutPost.com

Angkat Isu Pengelolaan Sampah, Sekda Ternate Apresiasi Giat Komunitas Literasi Lulobe

Sekda Ternate, Rizal Marsaoly saat sambutan.

Ternate, malutpost.com — Komunitas Literasi Lulobe menyelenggarakan kegiatan gerakan literasi masuk kampung, seminar diskusi bedah buku pengelolaan sampah dan praktik pengelolaan barang bekas.

Kegiatan itu dibuka oleh Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly di Pendopo Hotel Bukit Pelangi, Kelurahan Jati Perumnas,Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (13/10/2024).

Rizal Marsaoly dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang yang bermanfaat untuk membangun kesadaran dan komitmen bersama dalam isu penting tentang pengelolaan sampah dan pemanfaatan barang bekas.

Menurut Rizal, kegiatan literasi tidak hanya sebatas membaca dan menulis, tetapi juga memahami isu-isu krusial yang ada di sekitar, seperti lingkungan.

“Literasi tentang pengelolaan sampah adalah salah satu bentuk literasi yang sangat penting dan relevan saat ini. Di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan pencemaran lingkungan, pengelolaan sampah menjadi salah satu isu yang harus mendapatkan perhatian khusus,” kata Rizal.

Oleh karena itu, Rizal sangat mengapresiasi inisiatif Komunitas Literasi Lulobe yang tidak hanya berfokus pada pengembangan literasi, tetapi juga memperluas wawasan masyarakat melalui diskusi yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Menurutnya, Kota Ternate seperti kota-kota lain di Indonesia, tidak terlepas dari permasalahan sampah. Peningkatan populasi dan aktivitas ekonomi tentu berimplikasi pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif, efisien, dan berkelanjutan merupakan kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Gerakan Literasi Masuk Kampung ini menjadi sangat strategis dalam mendorong masyarakat kampung untuk memahami bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama.

“Melalui seminar dan diskusi bedah buku ini, kita berharap agar masyarakat dapat semakin sadar tentang pentingnya pengelolaan sampah dan barang bekas, serta mulai menerapkan praktik-praktik pengelolaan yang ramah lingkungan. Ini bukan hanya demi kebaikan lingkungan, tetapi juga demi masa depan generasi mendatang,” terang Rizal.

Baca halaman selanjutnya..

Selain itu, diskusi mengenai pengelolaan barang bekas juga merupakan hal yang sangat menarik dan inovatif. Barang bekas sering kali dipandang sebelah mata, padahal dengan kreativitas, barang-barang tersebut bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi.

Inisiatif ini sejalan dengan prinsip circular economy yang kini semakin banyak diterapkan di berbagai negara, di mana barang-barang tidak lagi dianggap sampah tetapi sebagai sumber daya yang bisa diolah kembali.

“Saya berharap, melalui diskusi ini, masyarakat dapat terinspirasi untuk lebih kreatif dalam mengelola barang bekas, baik untuk keperluan sehari-hari maupun sebagai peluang ekonomi baru,”.

“Kegiatan seperti ini juga bisa membuka mata kita semua bahwa melalui pendekatan yang sederhana, kita dapat membantu mengurangi volume sampah dan berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tutur Rizal.

Dia juga menekankan tentang pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas seperti Literasi Lulobe dalam menangani masalah lingkungan.

Gerakan literasi yang mengangkat isu-isu penting seperti ini sangat membantu pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Oleh karena itu, saya berharap acara ini dapat menjadi langkah awal yang baik untuk lebih banyak lagi kolaborasi ke depan. Pemerintah Kota Ternate siap mendukung gerakan-gerakan positif seperti ini, yang tidak hanya mendorong kesadaran literasi tetapi juga kepedulian terhadap lingkungan,” tandas Rizal. (fan)

Exit mobile version