Disebut Solid, Kader NasDem Ini Malah Membelot Dukung Husain-Asrul di Pilgub Maluku Utara
Ternate, malutpost.com -- Mantan Sekretaris DPW Partai NasDem, Malik Ibrahim secara terang-terangan menunjukan sikap berbeda dari partai dengan mendukung Husain Alting dan Asrul Rasyid Ichsan di Pilgub Maluku Utara. NasDem sebelumnya memberi rekomendasi partai kepada Benny Laos dan Sarbin Sehe.
Malik juga tidak hadir di agenda Rakerwil Pemenangan Pilkada pada, Jumat (20/9/2024) kemarin. Menurutnya tidak penting untuk menghadiri acara kepartaian itu. Padahal, dalam agenda itu dihadiri seluruh pengurus wilayah maupun daerah kabupaten/kota.
"Tidak penting kita hadir di Rakerwil seperti itu. Karena substansi Rakerwil itu juga kosong dari gagasan dan kapasitas nalar," kata Malik Ibrahim, Sabtu (21/9/2024).
Ia menyebut, NasDem sudah jadi partai politik yang kumuh yang disengat hama polutan bernama transaksional.
"Ujung-ujungnya cuma wani piro atau pia rao (berapa duit). Semua struktur partai sudah bekerja di ruang gelap. Jadi tolong tanyakan pada saudara Jakfar Ketua DPW apa benar NasDem sekarang masih partai tanpa mahar," ujar Malik.
Malik bahkan dengan tegas mengatakan, sekalipun menggelar seribu Rakerwil pun tidak punya dampak elektoral terhadap pilihan masyarakat. Selama ini, sambung Malik, pengurus DPD dan DPW dibodoh-bodohi dengan pertimbangan politik yang tidak jelas. Semua harga rekomendasi hanya dimakan oleh oknum-oknum DPP sementara pengurus di daerah tidak mendapat apa-apa.
Untuk itu, Malik menegaskan, NasDem tidak layak lagi bicara restorasi dan politik tanpa mahar. Partai NasDem tidak lagi menjadi ruang yang sehat sebagai partai gagasan.
"Kader-kader di daerah untuk mendapatkan rekomendasi juga harus bayar. Jadi sikap saya jelas mendukung dan memenangkan calon gubernur Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan," kata Malik tegas.
Sikap seorang kader NasDem yang juga mantan Sekwil ini nampaknya belum diketahui secara pasti oleh pengurus DPW partai besutan Surya Paloh itu.
Pasalnya, Ketua DPW Partai NasDem, Jakfar Sidik mengaku kondisi internal partai jelang pemilihan saat ini baik-baik saja. Ia bahkan mengatakan bukan sebagai polemik yang berujung sanksi.
"Gak usah kita pikirkan sanksinya, kalau kita pikiran sekarang berarti kita sudah menuduh orang membelot," kata Jakfar.
Ia bilang, soal sanksi itu banyak, bisa dengan lisan, ada juga tertulis bahkan hingga pada penonaktifan dari partai. Namun, ia menilai tidak ada yang membelot.
"Yang kita lakukan dalam rapat ini bagaimana seluruh informasi menjadi cukup. Setelah Rakerwil ini tugas kita memberitahu seluruh kader bahwa inilah yang kita usung dan inilah skema kerjanya," jelas Jakfar.
Jakfar mengaku, belum dapat laporan terkait sikap Malik Ibrahim dan juga Achmad Hatari yang tidak mendukung pasangan Benny-Sarbin di Pilgub Maluku Utara ini.
"Nanti kita tinggal komunikasi kok. Menurut saya problem besar politik ini di komunikasi aja. Proses politik ini proses publik untuk keperluan publik. Tapi dalam organisasi itu akan kita bereskan," katanya.
"Bereskan itu bukan dipecat, kita ajak lagi. Partai itu bukan tugasnya mecat orang tapi mengajak orang," sambung Jakfar.
Lebih lanjut, Jakfar mengatakan Malik Ibrahim akan diberi tugas baru sebagai koordinator pemenangan pada Pilkada ini.
"Kalau kaka Malik ada disini saya mau kasih tugas yang lain yaitu sebagai kordinator pemenangan Pemilu ini. Dia yang saya tunjuk jadi ketua tim untuk mutar-mutar," katanya.
Untuk memastikan sikap seorang Malik Ibrahim, ketua DPW akan menayangkan secara mekanisme kepartaian.
"Saya tanyakan dia nanti, nanti saya tanyakan ke kaka Malik menggunakan mekanisme kepartaian," pungkasnya mengakhiri. (nar)
Komentar