(surat kecil untuk kandidat gubernur)
“Ada Hantu di Tabalik”

Kita hanya berurusan dengan hantu. Hantu tabalik, yang selama ini membuat setiap orang ketika melalui tanjakan itu, kerap menahan nafas. Seperti takut akan hantu, dan itu, seolah siksa yang tertahan.
Antara hampir jatuh, sudah jatuh, menabrak, dan/atau tertabrak oleh mobil-mobil besar yang, mungkin saja "blong" di tengah tanjakan itu. Pada 2023 lalu, pengemudi dum truk, La Many La Inga, terbalik akibat rem blong. La inga, tewas di tempat. Dia, meninggalkan anak dan istri di sisi jalan provinsi, jalan pemerintah.
Kejadian demikian sering terjadi akibat pengaruh hantu. Godaan dan bisikan hantu di tabalik, membuat kita, sesekali melihat spion, bahkan menengok ke belakang.
Lalu sangat cepat fokus ke depan. Kita, seakan berada pada menit dimana jantung, seperti diacak-acak oleh hantu. Sialnya ketika kita jatuh, hantu itu seperti nyata mencekik kita, menakuti; kemudian selanjutnya luka dan berdarah.
Luka dan darah seolah memberi sinyal yang kuat, bahwa hantu itu benar-benar nyata. Membunuh kapan saja. Menancapkan pisau pada dada pengendara, lalu melihat jantung dan hati yang sedang “berdebar kesakitan”.
Mematahkan tulang-tulang, mengupas kulit, lalu meremuk dan membungkus dalam bingkisan sebuah janji. Janji, dan juga kebohongan.
Yang diucapkan oleh anda, "pemerintah!", sebagai "hantu" yang benar-benar nyata. Sangat nyata! Anda, bisa saja menyulap tabalik menjadi rata, sebelum atau sesudah, atau sebisa mungkin meminimalisir resiko kecelakaan, mencegahnya.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar