Kedatangan Paus Fransiskus: Wacana Toleransi dan Tranformasi

Sekalipun begitu paus mengaku sangat kagum dengan keberagaman yang ada di Indonesia dan ingin mempelajari dan ingin mempelajari islam yang ada di indoneisa yang menurutnya memiliki nilai toleransi yang tinggi dan agak berbeda dengan timur tengah.

Toleransi antara umat beragama adalah wacana yang paling hangat di memontum kedatangan Paus Fransiskus. Namun tidak kala penting dengan dinamika sosial, politik, ekonomi hingga ekologi.

Ini menjadi catatan yang harus di kantongi oleh umat beragama. Transformasi Bergama harus dioptimalkan dalam menyambut perubahan, sehingga keberagaman dan toleransi tidak kaku dalam menghadapi tantangan politik,sosial, ekonomi dan ekologi.

Apalagi pada momentum Pilkada yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 September 2024. Sudah tentu toleransi dan keimanan kita akan diuji.

Berbagai masalah yang kita hadapi di Maluku Utara, mulai dari krisis ekologi akibat aktifitas pertambangan, masalah Korupsi para pemangku kebijakan, Pertarungan Politik di momentum pemilihan kepala daerah dan lain-lainnya.

Di tengah-tengah pergolakan sejarah kita hari ini, nilai toleransi dan keimanan kita sebagai manusia beragama di uji dan mau tidak mau kita harus bersentuhan langsung dengan realitas sosial.

Paus Fransiskus menekankan upaya rekonsiliasi sejarah agama-agama untuk menjembatani perubahan sosial yang harmonis dan berkemajuan. Artinya upaya merepresentasikan keimanan harus bersentuhan langsung dalam dinamika Maluku Utara untuk mencapai tujuan bersama antara Umat beragama.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...