Tetaplah di Jalan Dakwah

Sebagaimana diketahui bersama, orientasi perkaderan diarahkan pada rekayasa dalam pembentukan kader yang berkarakter, nilai dan kemampuan melakukan transformasi kepribadian dan kepemimpinan dari seorang muslim yang kaffah.
Sikap dan wawasan intelektual yang melahirkan kritisisme serta orientasi kepada kemandirian dan pofesionalisme, maka sejatinya adalah konsep dalam perkaderan menghendaki peristiwa hijrah pada setiap anggota.
Hijrah yang dimaksud bukan persoalan perpindahan tempat semata, malainkan pada situasi kebatinannya. Di mana hijrah dijembatani oleh keimanan dan spirit jihad dalam diri untuk mewujudkan kehidupan yang diridhoi Allah SWT.
Sebagai fondasi kesadaran sebagaimana ditegaskan dalam QS. An-An’am ayat 162 bahwa; Katakanlah (Muhammad) , “sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”, yang menegaskan bahwa tak ada tujuan lain dalam dakwah-perjuangan HMI.
Selain Allah dan tak ada alasan lain dalam setiap dakwah HMI selain perwujudan akan QS. Al-Zariyat ayat 56 serta tak ada yang dapat menghalangi dakwah-perjuangan HMI selain Allah kuasa atas kehendak-Nya.
HMI yang telah memilih islam sebagai asas sejak awal berdirinya dengan komitmen keislamannya meyakini dan menyadari sepenuhnya nilai historis dari sejarah islam dalam memformulasikan tujuannya.
Tak semata membentuk kualitas insan cita guna terwujudnya masyarakat cita melainkan menjadikan ridho Allah SWT sebagai cita-cita tertinggi, menjadi akhir dalam setiap perjuangan HMI.
Olehnya itu, islam sebagaimana menjadi landasan ideologi dalam perjuangan HMI, maka sepatutnya setiap kader dengan potensi diri dan intelektual yang dimiliki sedapat mungkin melakukan transformasi dan revolusi diri dalam mengambil peran dakwah.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar