Polarisasi Elit dan Retorika Pemimpin: Dampak Politik Identitas

(5) Memecah belah lawan politik, penggunaan isu politik identitas juga dapat digunakan untuk memecah belah lawan politik dengan menciptakan perpecahan di antara kelompok-kelompok identitas yang berbeda.
Hal ini dapat melemahkan lawan politik dan memperkuat posisi calon kepala daerah. Meskipun penggunaan isu politik identitas dapat efektif dalam mendapatkan dukungan politik, namun hal ini juga dapat menimbulkan polarisasi dan konflik di masyarakat.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi, pemecahan masyarakat menjadi kelompok-kelompok identitas, jadi saat isu politik identitas digunakan secara intensif, masyarakat cenderung terbagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan suku, agama, atau etnis tertentu.
Hal ini dapat mengakibatkan terciptanya kesenjangan antar kelompok-kelompok tersebut dan memperkuat perasaan “kita vs mereka”. Tidak hanya itu tetapi akan berdampak juga pada peningkatan ketegangan dan konflik.
Sebab menggunakan isu politik identitas dapat meningkatkan ketegangan antar kelompok identitas. Hal ini dapat memicu konflik sosial, perpecahan, dan bahkan ketegangan di masyarakat.
Ketika isu politik identitas mendominasi percakapan politik, hal ini dapat menyulitkan terjadinya dialog yang konstruktif dan pencapaian kesepakatan kompromi.
Masyarakat cenderung lebih keras dalam mempertahankan pandangan dan kepentingan kelompok identitas mereka. Fokus yang terlalu besar pada isu politik identitas dapat mengaburkan isu-isu substansial yang seharusnya menjadi perhatian utama dalam pemilihan kepala daerah, seperti program pembangunan, kesejahteraan, dan keadilan sosial.
Polaritas yang dihasilkan dari penggunaan isu politik identitas dapat mengancam persatuan dan keharmonisan masyarakat. Hal ini dapat memperburuk devisi sosial dan mempengaruhi stabilitas politik dan sosial suata daerah.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar