"Modus guru ini saat ambil gaji baru pergi ke sekolah melakukan dokumentasi bersama bendahara desa. Sementara kepala PAUD itu tinggal di Labuha, dan tidak pernah turun ke sekolah," ungkap Zulfikar.

Parahnya, lanjut Ikal, salah satu oknum guru paud mengunggah sejumlah uang pecahan 100 ribu akun story facebook atas nama Syakilah Sahbudin dengan kalimat, "biar ngoni (masyarakat) punya anak-anak tidak sekolah, tidak menjadi urusan, terpenting gaji tetap jalan terus".

"Postingan itu sudah di screenshot beberapa masyarakat serta ikut disebarkan ke salah satu grup Wayatim, jadi kami minta Dinas Pendidikan harus evaluasi," tambah dia.

Sementara Kepala PAUD KB Baiti, Nursina saat dikonfirmasi mengaku belum bisa memberi keterangan lebih jauh. Ia berjanji akan memberikan penjelasan setelah kegiatannya selesai.

"Nanti saya telpon. Soalnya sekarang saya masih sibuk ikut rakor, saya usahakan agar bisa secepatnya," tandas Nursina. (one)