Tambang Datang, Cita Rasa Biakole Tak Lagi Sama

Kerang Kepah (biakole)

Salah satu dampak nyata yang terlihat sehari-hari, adalah perubahan warna air sungai Kobe. Dari jernih dan bening menjadi orenj dan kecoklatan.

Sungai Kobe sendiri berada tepat di Dusun III Lukulamo, Desa Lelilef Waibulen, Kecamatan Weda Tengah, Halteng, Maluku Utara. Sungai Kobe dikenal sebagai sungai terbesar diantara sungai-sungai lainnya yang ada di Halteng. Sungai Kobe memiliki Panjang 45 km dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 814,32 km2. Sungai ini telah dikategorikan kelas dua untuk pertanian dan kebutuhan domestik.

Sungai Kobe yang tercemar.

Air Sungai Kobe yang bersih dan jernih, dimanfaatkan untuk memenuhi segala kebutuhan warga setempat, dari mandi, mencuci, hingga air minum. Selain airnya, sungai Kobe juga dimanfaatkan sebagai tempat sumber mata pencaharian. Juga sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari seperti mencari kerang putih (biakole) dan ikan air tawar mujair dan sumasi.

Kerang Putih atau Kerang Kepah, warga Dusun Lelilef menyebutnya biakole adalah jenis kerang yang biasa ditemukan di sungai-sungai besar atau hutan mangrove. Bentuk cangkangnya menyerupai piring, cembung dibagian tengah dan pipih di bagian pinggir serta berwarna putih.

Biakole memiliki peranan penting sebagai pengganti ikan dalam kebutuhan makan sehari-hari warga. Biakole bahkan dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan warga setempat. Namun, itu dulu. Kini, mulai berangsur berubah seiring perubahan warna air sungai Kobe. Kalau tidak orenj, berarti kecoklatan.

Maria Saidi (33), warga dusun III Lukulamo, Desa Lelilef Waibulen mengaku sudah berhenti mengonsumsi Biakole. Dulu, Maria bersama keluarga kerap berburu Biakole baik untuk keperluan makan sehari-hari atau untuk dijual. Namun, semenjak perubahan warna air sungai Kobe, Maria saat ditemui bilang tidak berani makan biakole lagi.

Mengutip hasil dan analisis Kualitas Lingkungan dan Potensi Dampak Lingkungan oleh Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) dalam “Dilema Halmahera Tengah di Tengah Industri Tambang Nikel” menyebutkan bahwa Sungai Kobe mengandung kadar sedimen yang tinggi. Sedimen tersebut dibawa oleh limpasan air hujan dari lahan gundul di area hulu sungai.

Baca halaman selanjutnya...

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...