Proses Seleksi PPDB Dinilai Tidak Maksimal, Akademisi Duga Ada Oknum Sengaja Bermain
Ternate, malutpost.com -- Akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Syahril Muhammad mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Maluku Utara tidak maksimal dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK tahun 2024.
Pasalnya, banyak keluhan dari orang tua siswa yang mengadu setelah hasil PPDB diumumkan.
Syahril, kepada malutpost.com mengatakan, sebelum tahapan seleksi, Dikbud Malut mestinya melakukan sosialisasi secara maksimal ke masyarakat terkait hal tekhnis pelaksanaan PPDB.
"Kalau sosialisasi maksimal tidak akan ada problem. Cabang dinas harus sosialisasi kepada orang tua murid sehingga mereka tahu prosedur dan mekanisme pendaftaran,"aku Syahril pada Rabu (17/7/2024).
Dikbud juga harus melihat latar belakang sosial, ekonomi dan juga sarana prasarana orang tua. Atas persoalan yang terjadi, Syahril menilai Dikbud belum maksimal dalam melakukan sosialisasi.
Selain sistem digital sekolah, tim IT tenaga operator masih menjadi masalah yang harus diperhatikan dan disiapkan secara baik.
Dia mengatakan, Dikbud Malut tidak boleh membuka tangan dalam menghadapi masalah ini.
"Transparan dan akuntabilitas harus ditegakkan," ungkap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair itu.
Apalagi, siswa yang mendaftar melalui jalur prestasi di tiga sekolah dan menjadi pembahasan publik saat ini mestinya mendapatkan sekolah sesuai keinginan.
Untuk itu, Syahril meminta Dikbud Malut mencari solusi sehingga tidak mengancam masa depan siswa.
Syahril mengaku heran dengan kejadian peserta didik yang tidak lulus di tiga sekolah. Hal tersebut harus menjadi pengalaman bagi Dikbud Malut sebagai bahan evaluasi.
"Ini mesti ditelusuri jangan sampai ada orang di internal Dikbud yang ikut bermain soal seleksi,"tandas Syahril.
Jika Dikbud beralasan siswa tidak lulus kerena kesalahan menginput dokumen, maka Dikbud sudah melakukan kesalahan fatal.
Alasannya karena pelaksanaan PPDB tahun ini gagal, sebab banyak masalah yang berujung pada nasib anak ke janjang SMA/SMK.(nar/aji)
Komentar