Ternate, malutpost.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Maluku Utara mencatat jumlah sasaran vaksin untuk mencegah polio di Maluku Utara sebanyak 168.567 anak untuk usia 0-7 tahun.
Kepala Dinkes Maluku Utara, dr. Idhar Sidi Umar mengatakan, langkah yang akan dilakukan untuk mencegah kelumpuhan pada anak. Menurutnya kasus polio di Maluku Utara memang tidak ada sama sekali.
Hanya saja, ada kejadian di beberapa daerah seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur dan Papua menjadi perhatian khusus dalam hal pencegahan.
“Sedangkan untuk Maluku Utara kasusnya tidak ada,”aku dr. Idhar Sidi kepada malutpost.com saat kegiatan pelaksanaan advokasi dan sosialisasi dalam rangka mendukung pelaksanaan imunisasi IPV-2 bertempat di Hotel Jati, Selasa (9/7/2024).
Ia menyebut, wilayah Maluku Utara berdekatan dengan wilayah yang ada kasus polio. Sehingga, perlu langkah antisipasi supaya kasus yang sama terjadi di Maluku Utara.
Makanya, dr. Idhar menganjurkan kepada seluruh orang tua yang anaknya berusia 0-7 tahun supaya diimunisasi. Karena pada tanggal 23 hingga 29 Juli 2024, akan dilakukan imunisasi terhadap anak di Maluku Utara.
Sementara untuk data sasaran pemberian imunisasi di Maluku Utara sebanyak 168.567 anak yang akan diberikan vaksin polio.
Data sasaran imunisasi vaksin polio terbanyak ada di Kabupaten Halmahera Selatan sebanyak 32.617 anak disusul Kota Ternate 26.266 anak.
Baca Halaman Selanjutnya…
Berikut Kabupaten Halmahera Barat dengan jumlah sasaran 15.238 anak dan Halmahera Tengah 9.227 anak, Halmahera Utara 29,961 anak.
Untuk Kabupaten Kepulauan Sula 11.744 anak dan Kabupaten Halmahera Timur sebanyak 11.799 anak serta Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 10.461 anak.
Sementara Kabupaten Pulau Taliabu ada 8.124 anak selanjutnya Kota Tidore Kepulauan dengan jumlah sasaran 12.950 anak.
“Halmahera Selatan yang paling banyak sasaran pemberian imunisasi vaksin polio. Ini butuh kerja keras karena ada ribuan sasaran yang harus dilakukan imunisasi tetes di Maluku Utara,”jelas dr. Idhar.
Ia menjelaskan, imunisasi ini sudah dilaksanakan rutin. Hanya saja, ada kejadian di beberapa daerah sehingga dianjurkan untuk melakukan pekan imunisasi dari desa-desa hingga kabupaten/kota.(nar/aji)