Malu Bagian dari Iman

Perasaan malu ketika berbuat salah atau melanggar norma-norma dalam sebuah komunitas pada dasarnya adalah karakter asli manusia. Oleh karena itu kadang-kadang orang bisa melakukan apa saja untuk terlepas dari rasa malu, termasuk bunuh diri.

Di Jepang umpamanya seorang pejabat yang terindikasi dan ketahuan melakukan korupsi bisa langsung bunuh diri atau paling tidak mengundurkan diri dari jabatannya agar terlepas dari perasaan malu yang menjeratnya dihadapan masyarakat.

Pernah terjadi, ketika konser musik super star dunia, Michael Jackson di Tokyo Jepang, seorang pejabat meminta beberapa lembar tiket (karcis) kepada panitia konser. Tapi tiket tersebut bukan untuk dirinya, melainkan untuk beberapa anggota keluarga yang ingin menonton.

Kemudian publik mengetahui kejadian tersebut dan mempublikasikan ke berbagai media massa di Jepang, karena pejabat tersebut merasa malu, maka dengan jiwa besar dan kesadaran yang tinggi mengundurkan diri dari jabatannya, karena ingin terlepas dari rasa malu dan sanksi sosial dari masyarakat.

Ini merupakan konsekwensi dari perbuatan salah yang diperbuat, padahal kalau dipikir nilai dari beberapa lembar karcis tersebut tidak seberapa, tidak lebih dari 30 juta kalau di rupiakan.

Perasaan malu berbuat salah tertanam dalam-dalam di hati setiap orang Jepang, sehingga mereka sangat berhati-hati ketika dipercayakan menjadi pejabat publik.

Bisa dikatakan bahwa karakter yang kuat itu telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jepang. Inilah salah satu dari sekian banyak karakter bangsa Jepang yang perlu kita tiru yaitu budaya malu dan bertanggung jawab.(*)

Opini ini sudah terbit dikoran Malut Post edisi. Jumat, 7 Juni 2024.

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...