Malu Bagian dari Iman

Demikian juga bibit malu yang sebenarnya sudah berada di dalam diri setiap orang, tinggal bagaimana sipemilik bibit itu merawatnya, kalau bibit malu itu tidak dirawat dengan baik dan serius oleh pemiliknya, maka tidak menutup kemungkinan, sekali kelak bibit malu yang sudah ada itu akan hilang dari diri manusia.

Moral inilah sangat penting pada saat ini, jika suatu masyarakat dan bangsa yang sudah hilang rasa malunya, maka bangsa itu akan musnah dan hancur. Ini merupakan nilai kemanusiaan, bila rasa malu masih ada dalam diri seseorang, itu berarti bahwa orang itu masih memiliki nilai kemanusiaan.

Budaya malu dari bangsa dan negara kita (Indonesia) pada saat ini benar-benar berada pada tingkat yang sangat memprihatinkan, terutama mereka-mereka yang diserahi amanat (kepercayaan) untuk mengurus Negara ini.

Malah dengan kepercayaan yang diberikan rakyat tersebut justru dimanfaatkan dan disalahgunakan untuk memperkaya diri, sehingga terjadi korupsi diberbagai lini kehidupan bangsa ini.

Tentunya kita sangat kaget dan terkejut ketika kita disuguhkan berita dari berbagai media, baik media cetak maupun elektronik yang memberitakan tentang operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap para Kepala Daerah, yang terlibat dalam kasus korupsi berupa suap menyuap dengan nilai yang fantastis.

Belum lagi kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat penyelenggara negara lainnya seperti penegak hukum, berbagai instansi Pemerintah maupun para wakil rakyat (anggota DPR/DPRD) maupun Menteri.

Padahal mereka sudah diberi gaji yang besar dengan uang rakyat, tapi tidak memikirkan bagaimana nasib rakyat yang menderita sebagai akibat dari perbuatan mereka yang tidak punya rasa malu tersebut.

Faktor inilah yang membuat bangsa kita ini selalu dirundung berbagai masalah yang sepertinya tidak pernah habis-habis, karena ternyata bangsa dan negara kita ini di urus oleh sebagian orang yang cacat mental (jiwa) yaitu, yang tidak punya rasa malu.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...