Malu Bagian dari Iman

Orang yang hanya malu kepada orang lain dan tidak malu kepada Allah Swt, berarti dia tidak mengenal Tuhannya dan tidak menyadari bahwa Allah selalu melihatnya dimanapun dia berada dan mengetahui segala macam perbuatannya.

Jika budaya malu itu tumbuh dengan subur dalam diri setiap manusia, maka akan menimbulkan kesan yang positif dalam kehidupan manusia itu.

Bila seseorang malu kepada Allah, maka berbahagialah dia, karena dengan malu kepada Allah akan termotivasi untuk melaksanakan segala perintah yang diwajibkan kepadanya, dan tercegah dirinya dari segala macam kejahatan yang dilarang oleh Allah Swt.

Bila seseorang malu terhadap manusia, maka akan tercegah dirinya untuk melakukan berbagai pelanggaran dan kecurangan, karena jika perbuatannya itu diketahui orang lain akan membuat dirinya tercela dan terhina.

Kemudian orang yang malu terhadap dirinya sendiri, maka dia tidak akan menjerumuskan dirinya ke dalam segala hal yang mencelakakan dirinya, maupun yang akan menjatuhkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling mulia di muka bumi ini.

Malu adalah salah satu sifat terpuji yang menunjukkan kualitas iman seseorang, dimana seseorang menjaga nama baik sendiri, nama baik keluarganya agar tidak tercemar, jangan sampai menjadi bahan perbincangan orang.

Tapi malu berbuat dosa tidak hanya sebatas kepada manusia saja, tapi lebih-lebih kepada Allah Swt, harus lebih ditingkatkan dan ditumbuhkan budaya rasa malu tersebut, karena harus disadari oleh kita semua bahwa suatu saat nanti akan dipanggil oleh Allah Swt, untuk mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan di dunia ini.

Timbul sebuah pertanyaan, kenapa budaya malu itu harus ditumbuhkan? Malu itu ibarat sebuah bibit yang telah ditanam, agar dia tumbuh dengan subur maka harus dirawat, disiram dan diberi pupuk serta mendapat sinar matahari yang cukup.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...