Ternate Marathon: Potensi Pertumbuhan Baru

Salah satu contoh sukses adalah Borobudur Marathon yang diadakan di sekitar Candi Borobudur yang ikonik di Jawa Tengah. Acara ini telah menjadi tonggak penting dalam promosi pariwisata dan pengembangan ekonomi lokal.
Borobudur Marathon 2023 bukan hanya sekadar ajang lari, tapi juga penggerak ekonomi daerah. Acara ini telah menarik lebih dari 10.000 pelari dari 32 negara dan 50.000 wisatawan ke kawasan Borobudur. Selama acara, tingkat okupansi hotel mencapai 90%, dan pendapatan sektor perhotelan serta restoran meningkat lebih dari 30%.
Lebih dari 1.000 tenaga kerja sementara dipekerjakan, dan UKM lokal melaporkan peningkatan penjualan hingga 50%. Sekitar 100 UKM yang berpartisipasi dalam bazar mengalami peningkatan omzet rata-rata Rp 5 juta per hari. Pemerintah daerah juga menginvestasikan Rp10 miliar untuk perbaikan infrastruktur.
Potret diatas memperlihatkan betapa event Borobudur Marathon telah menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru untuk kesejahteraan masyarakat local yang tentu dapat dijadikan benchmark pada event “Ternate Marathon”.
Strategi Penyelenggaraan Ternate Marathon
Mencontoh kesuksesan Borobudur Marathon, Ternate Marathon bisa menjadi penggerak ekonomi dan pariwisata di Maluku Utara. Untuk mencapai hal ini, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pemerintah daerah.
Pertama, Ternate Marathon harus dipromosikan secara agresif dengan memanfaatkan media sosial, kerjasama dengan influencer, dan liputan media untuk menarik lebih banyak peserta dan wisatawan.
Kedua, menambahkan elemen budaya lokal ke dalam acara yang akan menambah daya Tarik seperti tarian tradisional dan kuliner khas.
Ketiga, melibatkan sektor swasta, terutama perusahaan tambang sebagai sponsor untuk pendanaan dan logistik. Hadiah bisa lebih dimaksimalkan melebihi event serupa, untuk memberi daya tawar yang lebih baik.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar