Site icon MalutPost.com

Anggota DPRD Dapil Loloda Sebut Bupati Halmahera Barat Egois

Anggota DPRD Halbar Asdian Taluke. (Foto: Faisal/malutpost.com)

Jailolo, malutpost.com — Anggota DPRD Halmahera Barat, Maluku Utara Asdian Taluke menilai James Uang selaku Bupati Halmahera Barat adalah sosok yang arogan karena memindahkan lokasi pembangunan rumah sakit (RS) Pratama dari Kecamatan Loloda ke Kecamatan Ibu.

Asdian menyebut, proses pekerjaan RS Pratama ini harus dievaluasi kembali dan dihentikan karena lokasi pembangunan tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

Dimana, syarat utama adalah jarak tempuh minimal 3 jam dari RS sekali perjalanan. Begitu juga, rasio ketersediaan tempat tidur sebanyak 1: 1.000 per jumlah penduduk.

Selain itu, lokasi bangun RS Pratama harusnya di daerah tertinggal, terluar, kepulauan dan daerah perbatasan.

“Saya menilai Bupati James Uang menunjukan sikap politik yang arogan. Saya kira apa yang dilakukan Bupati tidak sepenuhnya menunjukkan sikap sebagai seorang pemimpin yang baik. Saya melihat, upaya pemaksaan pindah lokasi ini menggambarkan kepribadian seorang pemimpin yang egois,”ungkapnya, Jumat (7/6/2024).

Anggota Komisi III ini menyebut, ketentuan titik lokasi awal, sebenarnya sangat representatif dan dapat menjawab persoalan kesehatan dengan menjangkau beberapa daerah sekitarnya.

“Saya menduga ada kepentingan politis terkait pemindahan lokasi RS Pratama oleh Bupati James Uang. Seharusnya,
perlu ditelusuri juga apa motif dibalik pemindahan lokasi oleh bupati, sekaligus patut dicurigai urgensi pemindahan lokasi pembangunan RS Pratama itu kepentingan siapa?,” terangnya.

Baca halaman selanjutnya…

“Saya curiga upaya ini bagian dari strategi Bupati James Uang untuk menjaga konstituennya. Tapi perlu diingat juga bahwa, pemindahan lokasi ini ada dampak politiknya di momentum Pilkada 2024,”tambah anggota DPRD Dapil Loloda itu.

Perlu diketahui, sesuai peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2014 bagian kedua pasal 12 sebagaimana tertera pada lampiran bahwa penentuan lokasi telah berdasarkan hasil kajian masalah kesehatan, kebutuhan pelayanan kesehatan.

Selain itu, harus melihat skala prioritas daerah yang membutuhkan serta sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, rencana tata bangunan, dan lingkungan.

Tak cukup sampai disitu, pemilihan lokasi harus bebas dari bencana alam seperti erupsi gunung api, banjir, rawan longsor dan tidak berdekatan atau tidak berdampingan dengan tempat bongkar muat barang, fasilitas umum, fasilitas pendidikan, daerah industri, dan areal limbah pabrik.

Bahkan, pembanguan RS Pratama juga harus di daerah terpencil, daerah yang sulit dijangkau karena berbagai sebab seperti keadaan geografis meliputi pegunungan, daratan, hutan dan rawa, transportasi, dan sosial budaya; daerah yang belum tersedia rumah sakit atau rumah sakit yang telah ada sulit dijangkau akibat kondisi geografis.(sal/aji)

Exit mobile version