Tambang jadi Faktor Petani Migrasi, Ketahanan Pangan Belum Maksimal
Ternate, malutpost.com -- Penjabat (PJ) Gubernur Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir pada Senin (20/5/2024), hadir dan secara resmi membuka kegiatan Fokus Group Discussion (FGD), Diseminasi dan Pembentukan tim efektif eksternal.
Kegiatan proyek perubahan Strategi Kebijakan dan Sinergi Stabilisasi Pasokan serta Harga Pangan di Provinsi Maluku Utara (Kedai Panganmu) yang berlangsung di aula Bank Indonesia (BI) ini digagas oleh reformer Dheni Tjan selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Maluku Utara.
Dalam sambutan, Samsuddin A. Kadir mengapresiasi dan mendukung gagasan yang dilakukan Dheni Tjan selaku reformer peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) tingkat II angkatan III BKPSDM Kemendagri tahun 2024.
"Saya memberikan apresiasi sekaligus dukungan karena inovasi ini akan berdampak pada upaya pengendalian inflasi,"ungkapnya.
Meski begitu, Provinsi Maluku Utara saat ini sedang mengalami devisit petani. Pasalnya, banyak petani yang migrasi ke tambang.
"Itu karena di tambang jam kerjanya ketat tetapi gajinya tinggi,"akunya.
Sehingga menurutnya, hal ini harus menjadi perhatian bersama. "Begitu juga dengan banyaknya pengangguran. Ini harus dipikirkan supaya para pengangguran bisa diperhatikan dengan memanfaatkan lahan yang ada untuk digarap dan menjadi petani,"pintanya.
Baginya, ini harus di dorong dinas terkait serta stakeholder, terutama tim eksternal Kedai Panganmu yang dibentuk lewat FGD ini.
Sementara Dheni Tjan selaku reformer proyek perubahan Kedai Panganmu sekaligus Kadis Pangan Provinsi Maluku Utara mengatakan, yang menjadi masalah saat ini, pasokan pangan masih banyak dari luar daerah sehingga butuh kerja sama dari semua pihak.
"Makanya butuh kerja sama antar daerah serta pelaku usaha pangan dan ini akan kami fasilitasi,"tandasnya.(aji)
Komentar