Peserta Seleksi PPK Morotai Selatan Barat Ungkap Ini
Daruba, malutpost.com – Tindakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara yang diduga memanipulasi hasil seleksi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) khususnya di Morotai Selatan Barat (Morselbar) menuai sikap ada berbagai kalangan.
Itu karena KPU Morotai diduga kuat memanipulasi hasil pengumuman seleksi tertulis, sehingga dilakukan pengumuman sebanyak dua kali di hari yang sama yakni Jumat (10/5/2024).
Pada pengumuman pertama, peserta dengan capaian nilai tes tertulis yang memenuhi perangkingan dinyatakan tidak lulus. Sementara dua peserta yakni, Saiful Lohor dan Serlita Unya yang memperoleh nilai rendah justru diloloskan.
Lantaran sudah diketahui publik, KPU Morotai lantas mengumumkan hasil tes untuk kedua kalinya. Di pengumuman kedua, KPU Morotai diduga mengubah nilai yaitu peserta yang awalnya memiliki nilai rendah menjadi tinggi.
Sedangkan peserta dengan capaian nilai tinggi, dikurangi agar tidak lagi memenuhi standar perangkingan dan tidak diluluskan.
Salah satu peserta seleksi PPK Morselbar, Musnaris M. Saleh saat diwawancarai malutpost.com mengaku kalau dirinya taat dengan proses perekrutan yang dilakukan KPU Morotai. Hanya saja, proses harus dilakukan secara profesional tanpa ada tindakan-tindakan yang merugikan peserta seleksi.
“Kami sangat dirugikan atas hasil yang diubah oleh KPU. Karena dengan capaian nilai yang sebelumnya, saya sudah memenuhi perangkingan. Harusnya keterangan tidak lulus yang diubah, bukan mengubah nilai. Sebab rekapan nilai dilakukan lebih dulu baru pleno penetapan yang dilihat sesuai angka perangkingan,”kesal Musnaris. Diketahui, Musnaris sebelumnya memperoleh nilai 70 namun diubah menjadi 40 sehingga dinyatakan tidak lulus oleh KPU Morotai.
Dengan demikian, sambung dia, patut diduga ada kecurangan yang sengaja dilakukan KPU Morotai. Hal ini diperkuat dengan dugaan manipulasi angka hasil seleksi tertulis, sebagimana diumumkan sebelumnya.
“Hasil yang dikeluarkan KPU terjadi kontroversi karena ada dugaan perubahan angka setelah hasil seleksi tertulis diumumkan. Itu artinya terjadi dugaan manipulasi hasil tes tertulis,” katanya.
Dengan begitu, Musnaris menegaskan, persoalan ini akan ia laporkan ke Bawaslu Pulau Morotai.
“Terkait masalah ini kami akan ke Bawaslu karena terjadi kontroversi nilai saat pengumuman hasil tes tulis. Harusnya KPU Morotai profesional dalam menentukan hasil seleksi,” tandasnya.(cr-05/aji)
Komentar