Habis 19 Miliar, Proyek PEN di Jailolo Ini Dinilai Tak Berikan Dampak Ekonomi

Kondisi RTH di Jailolo, Halmahera Barat.

Jailolo, malutpost.com -- Proyek pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di lokasi Festival Teluk Jailolo (FTJ) Desa Gufasa, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara telah selesai dikerjakan pada 2022 lalu.

Sayangnya, proyek yang menelan biaya Rp 19,8 miliar dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) itu terkesan terbengkalai dengan beberapa fasilitasnya sudah rusak. Tidak hanya itu, RTH tersebut juga tidak memberikan dampak ekonomi pada masyarakat Halbar.

Irma, salah satu warga kepada wartawan menuturkan, proyek RTH yang telah dibangun ini sangat memprihatinkan. "Kalau saya lihat selama ini mana ada yang berolahraga di tempat ini. Jadi percuma saja, kan begitu," tuturnya, Rabu (8/5/2024).

"Saya jualan di sini juga tidak ada yang beli. Paling penumpang yang mau berangkat ke Ternate yang beli jualan saya, karena pengunjung datang malam tapi di sini gelap," akunya.

Mastura, pedagang lainnya mengatakan, dagangannya dari pagi sampai malam hari bisa dapat sebesar Rp 300 - 400 ribu. "Tergantung pembeli lagi. Kalau sampai malam itu ada yang Rp 300 - Rp 400 ribu," katanya.

Dia menjelaskan, daya beli masyarakat di Jailolo ini sangat lemah. "Di Jailolo ini sepi pembeli," tuturnya sembari melihat jualan di depannya.

Senada dengan Mastura, pedagang lainnya Ona Sau menyatakan, pendapatannya setiap hari bisa dapat Rp 300 ribu. "Kalau sepi skali itu Rp 100 ribu juga tra (tidak) sampai," terangnya.

Dengan begitu, dagangannya selalu rusak akibat sepi pembeli. "Bahkan jualan sampe (sampai) rusak," tambahnya.(sal)

Komentar

Loading...