Ternate, malutpost.com — Legenda Persiter Ternate, Rahmat Rivai sangat menyayangkan insiden baku pukul di turnamen sepakbola Gambesi Championship yang dihelat pemuda Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara.
Insiden baku pukul ini terjadi antara pemain Balai Wilayah Sungai (BWS) FC vs Tarau FC pada, Jumat (3/5/2024) di Lapangan Ya Anhar Gambesi. Ironis, peristiwa tersebut juga menyeret nama gelandang muda berbakat jebolan Garuda Select 5, Rafli Selang.
Mantan pemain Sriwijaya tahun 2009-2010 itu mengatakan, insiden yang terjadi itu menambah catatan buruk sepakbola tarkam di Maluku Utara.
“Tahu main bola tapi tidak tahu aturan begitu,” kata Rahmat Rivai, kepada malutpost.com, Sabtu (3/5/2024).
Menurut dia, pertandingan seperti itu mestinya dijadikan sebagai ajang pemanasan atau motivasi untuk menambah kekurangan dalam permainan.
Baca halaman selanjutnya…
“Jangan orientasi mau sesuatu yang berlebihan. Berlebihan itu ada di level yang paling atas, supaya itu jadi motivasi dan pengalaman jam terbang banyak ketika sampai level atas. Di bawah itu uji mental supaya makin sabar,” tandas pria kelahiran 1977 itu.
Legenda hidup Persiter Ternate berjuluk Poci itu menyebut, turnamen berlebel tarkam memiliki tekanan yang lebih tinggi antarpemain lawan di lapangan.
Karena itu, eks pemain Timnas Indonesia itu meminta pemain profesional bisa menahan diri dan lebih sabar lagi menghadapi setiap laga bertensi tinggi.
“Tarkam pasti ada tekanan yang lebih besar, ketika benturan. Main bola hal yang biasa ketika ada kontak dan benturan, namun harus belajar sabar,” katanya.
Sekedar diketahui, kericuhan terjadi lantaran salah satu pemain BWS FC menyerang salah satu pemain Tarau FC, Angga. Seperti terekam dalam video 0.35 detik yang beredar luas di media sosial.
Dalam video, terlihat pemain bernomor punggung 9 dari BWS, Ade M. Nur mengejar Angga hingga ke sisi lapangan dan melayangkan pukulan cepat ke kepala pemain bernomor punggung 2 tersebut. (nar)