Viral, Dua Siswi SMP di Taliabu Keroyok Temannya hingga Dilarikan ke RS

Tangkapan layar saat pelaku menganiaya korban. Aksi penganiayaan direkam oleh pelaku lainnya dan disebar di medsos.

Bobong, malutpost.com -- Seorang siswi SMP di Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, menjadi korban perundungan teman-teman sekolahnya.

Korban dikeroyok oleh dua siswi hingga dilarikan ke Rumah Sakit Bobong, karena mengalami luka di sejumlah tubuh dan pusing. Pengeroyokan itu juga membuat korban tidak bisa mengikuti ujian sekolah karena masih diinfus di rumahnya.
Mirisnya, aksi penganiayaan itu dilakukan sebanyak dua kali yakni di pagi hari dan siang hari setelah pulang sekolah. Kedua pelaku ini bahkan merekam aksi penganiayaan itu dan mengunggah di story WA hingga viral di medsos.
"Korban sekarang masih diinfus karena kondisinya sangat miris, pelaku ini sangat kurang ajar dan tindakan mereka harus dihukum berat,"kata salah satu keluarga korban yang menghubungi malutpost.com Rabu (24/4/2024) malam.
Menurut dia, pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (20/4/2024) pekan kemarin di sekolah SMP 1 Taliabu Utara. Dua pelaku mengeroyok korban dalam kelas.

Korban saat dirawat di RS Bobong dan menjalani infus di rumahnya.

"Yang kita heran sekolah tidak ambil tindakan apa-apa, mereka hanya mediasi akhirnya korban kembali dianiaya di hari yang sama,"kata dia dengan nada kesal.
Menurutnya, kepala sekolah dan guru mestinya sudah membentuk satgas pencegahan perundungan di sekolah karena pelaku sudah berkali-kali melakukan perundungan.
"Kita sudah lapor di polres makanya kita harap polisi proses ketiga pelaku ini, karena sudah sangat berlebihan kita lihat video itu hati saya sakit sekali,"ujar kakak korban kepada wartawan.
Kapolres AKBP Totok Handoyo mengatakan, laporan sudah diterima tentang tindak pidana penganiayaan seorang siswa. Dari kejadian tersebut, korban inisal INR (14) resmi melaporkan dua pelaku N dan S. Selain itu, penyidik juga sudah mengantongi bukti video yang beredar di sosial media berdurasi 30 detik.
"Video singkat 30 detik terkait tindak pidana dan pengeroyokan itu dilaporkan oleh korban pada Senin (kemarin-red)," ungkap totok kepada malutpost.com.
Totok menjelaskan, peristiwa penganiyaan terjadi pada Sabtu pekan kemarin, saat ini penyidik masih mendalami laporan penganiayaan sekaligus memeriksa sejumlah saksi karena masih dalam tahapan pengaduan. "Yang bersangkutan (pelaku) masih akan mengikuti ujian tingkat SMP," sambung dia.
Sedangkan korban belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut karena kondisinya belum sehat. "Sementara kedua terlapor, kita belum mintai keterangan karena ini baru saksi-saksi," tutup dia. (man)

Komentar

Loading...