Lahan Tergerus, Kepala BPS: Picu Kemiskinan Baru

Tambang Datang, Petani Menghilang

Jalan raya di Desa Lelilef dipenuhi pekerja tambang yang pulang dan pergi kerja. Sepanjang perjalanan hampir tidak terlihat ada petani yang membawa hasil perkebunannya.

Mendorong Petani Milenial

Dinas Pertanian mempunyai rencana untuk menanam padi seluas 100 hektare di wilayah Kobe untuk, mempertahankan status transmigrasi dari awal aktivitas mereka adalah petani. Selain itu, direncanakan lagi 100 hektar untuk lahan cadangan tanaman pangan seperti tanaman pangan lokal, baik itu singkong dan tanaman perkebunan lainnya.

Pendapat senada diungkapkan Dekan Fakultas Pertanian, Lily Ishak. Dia menuturkan Halteng merupakan salah satu lumbung pangan di Malut. Halteng memang masih punya cukup banyak lahan potensial tapi, sebagian lahan potensial sudah milik tambang sehigga tidak bisa diolah padahal itu lahan pertanian.

“Kita khawatir jangan sampai pertambangan tidak bisa mengelola limbahnya, sehingga terdampak pada daerah-daerah aliran sungai di Halteng yang mana digunakan untuk air irigasi pertanian. Jadi Pemkab harus betul betul cek dengan baik,” tegasnya.

Lily juga berharap Pemkab dapat mendorong semangat petani muda sehingga, tidak berpikir bekerja sebagai petani lebih melelahkan dan pendapatan sedikit jadi, lebih memilih pindah sebagai buruh tambang. Petani yang pindah ke tambang juga bekerja sebagai buruh kasar, jadi sewaktu-waktu bisa kena PHK.

Belum lagi berada pada posisi di perusahan yang tidak terlalu penting dengan gaji tidak sebanding dengan kebutuhan hidup yang tinggi di Halteng. “Milenial harus diberi peluang yang besar dari pemerintah untuk menarik mereka mengelola lahan pertanian, sehingga dapat memberikan jaminan ketersedian pangan di Halteng dan wilayah sekitar di Malut,” ujarnya. (sst)

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7

Komentar

Loading...