1. Beranda
  2. Honda

Cari Aman Saat Bonceng Anak: Jangan Abaikan Keselamatan

Oleh ,

Ternate, malutpost.com - Sepeda motor masih menjadi alat transportasi yang paling banyak digunakan dalam aktivitas sehari-hari, termasuk saat mengantar anak ke sekolah atau sekadar berkeliling menikmati pemandangan. Namun, orang tua perlu memahami cara membonceng anak dengan benar agar perjalanan tetap aman.

Menurut Andhika Reynold Salindeho, Instruktur Safety Riding PT Daya Adicipta Wisesa, banyak orang tua masih membonceng anak di depan karena alasan kenyamanan.

“Misalnya anak terlihat senang atau dianggap lebih mudah diawasi saat duduk di depan. Namun, anggapan ini keliru,” jelas Andhika.

Membonceng anak di depan justru memiliki beberapa risiko, seperti terbentur setang, terjepit, terganggu kesehatannya, mengurangi visibilitas pengendara, menghambat manuver, hingga membuat pengendara salah membaca panel indikator motor.

Lalu, bagaimana cara Cari_Aman saat berkendara dengan anak? Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Gunakan Perlengkapan Berkendara

Anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap, sebagaimana pengendara. Helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu adalah perlindungan dasar yang wajib digunakan.

2. Posisi Duduk yang Tepat

Pastikan anak duduk di belakang dengan posisi tubuh lurus dan rapat ke pengendara agar dapat memegang tubuh pengendara dengan baik serta menjaga keseimbangan selama perjalanan.

3. Pastikan Anak Siap Dibonceng

Anak harus mampu memegang pengendara dengan kuat. Pegangan ini penting untuk menjaga stabilitas, terutama saat motor bergerak atau bermanuver. Orang tua juga dapat menambahkan sabuk pembonceng. Ingatkan anak agar tidak memainkan kakinya untuk menghindari risiko tersenggol kendaraan lain.

4. Jaga dan Kontrol Kecepatan

Mengontrol kecepatan bertujuan untuk:

• Mencegah anak terpental atau terguncang saat motor berakselerasi mendadak.

• Mengurangi risiko anak terlempar saat menikung, mengingat kekuatan pegangan anak belum sekuat orang dewasa.

• Menghindari pengereman mendadak yang dapat membuat anak merasa tidak nyaman atau panik.

5. Atur Waktu, Rute, dan Jarak Perjalanan

Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa. Pilih waktu perjalanan yang lebih nyaman, seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari panas, serta sesuaikan jarak dan rute agar anak tidak cepat lelah.

6. Lakukan Konfirmasi Secara Berkala

Tanyakan kepada anak apakah ia merasa haus, mengantuk, atau lelah. Konfirmasi ini membantu orang tua mendeteksi kondisi anak lebih cepat dan mencegah risiko selama perjalanan.

“Setiap orang tua tentu ingin anaknya aman saat berboncengan. Karena itu, diperlukan perhatian ekstra dan edukasi sejak dini agar anak dapat merasakan pengalaman berkendara yang aman bersama orang tua,” tutup Andhika. (onk)

Baca Juga