Membaca Ketidakaturan (Chaos) Negara

Abdullah Karmadi

Dalam fisika, hukum perpindahan menjelaskan bagaimana sebuah benda berpindah dari satu titik ke titik lain dengan memperhatikan besaran arah dan jarak.

Perpindahan tidak hanya soal jarak tempuh, melainkan juga arah yang menentukan posisi akhir suatu benda. Konsep ini dapat dianalogikan ke dalam dinamika sosial-politik, di mana masyarakat dan negara senantiasa mengalami proses perpindahan dari satu kondisi menuju kondisi lain.

Dalam konteks sosial-politik, perpindahan dapat dimaknai sebagai perubahan arah kebijakan, pergeseran kekuasaan, maupun transformasi nilai dalam masyarakat.

Itulah mengapa chaos yang terjadi saat ini adalah akumulasi gaya, gaya tersebut bisa di maknai sebagai sebuah kebijakan yang kontaversi sehingga rakyat berusaha melakukan demontrasi yang sama dengan melahirkan perpindahan.

Sama halnya dengan fisika, di mana perpindahan dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada benda, perubahan sosial-politik juga dipengaruhi oleh berbagai “gaya” berupa faktor ekonomi, ideologi, tekanan publik, hingga kekuatan politik.

Tanpa adanya gaya, sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan; begitu pula masyarakat tanpa adanya dorongan sosial dan politik akan cenderung stagnan.

Perpindahan dalam fisika bersifat relatif, tergantung pada titik acuan. Demikian pula dalam politik: sebuah reformasi yang dianggap maju oleh sebagian kelompok mungkin dinilai mundur oleh kelompok lain, tergantung pada perspektif dan kepentingan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...