Dikeroyok Rekan Angkatan Sekolah, Keluarga Korban Laporkan Sejumlah Siswa MAN IC Halbar ke Polda Maluku Utara
Ternate, malutpost.com -- Sejumlah siswa Madrasah Aliyah Insan Cendikia (MAN IC) Halmahera Barat (Halbar) dilaporkan ke Polda Maluku Utara (Malut), atas kasus dugaan pengeroyokan atau bullying terhadap salah satu siswa dengan inisial FF (17 tahun).
Informasi yang dihimpun malutpost.com, pengeroyokan yang dilakukan sejumlah siswa terhadap FF, terjadi di salah satu ruangan yang berada di depan lobby (ruang tunggu) Asrama MAN IC Halbar, pada Minggu 17 Agustus 2025 sekitar pukul 22:30 WIT. Pengeroyokan itu dilakukan oleh rekan angkatan FF yang saat ini duduk di bangku kelas XII MAN IC Halbar.
Pria 17 tahun ini dikeroyok bermula, ketika salah satu rekan asramanya dengan inisial AA memanggilnya serta mengatakan bahwa malam ini dilakukan malam tradisi dengan mengumpulkan adik-adik kelas. Tak banyak pikir, FF yang sedang tidur di kamar lantai 2 karena sakit gigit pun bangun mengikuti ajakan rekannya itu. Saat bangun, AA kemudian memberitahu kepada FF bahwa semua adik-adik kelas dikumpulkan di lobby Asrama dan kita harus turun.
Setelah turun, FF tidak melihat adik kelas satupun. Dari situ, FF dan AA bertemu satu rekan angkatan berinisial IB. IB kemudian mengajak korban FF masuk di ruangan depan lobby. Ketika masuk, FF melihat rekan angkatan kelasnya sudah kumpul dengan posisi duduk kurang lebih 20 orang.
Karena sudah di dalam ruangan, HA rekan lain yang juga berada di ruangan menyampaikan ke FF bahwa seangkatannya kumpul ini karena kamu (FF) yang selalu perintah adik kelas. Mendengar itu, FF lalu menjawab bahwa dirinya tidak perintah, tapi meminta bantu atau minta tolong kepada FF, jadi bedakan perintah dan minta tolong.
Rekan lain yang mendengar jawaban FF, tidak terima. Salah satu siswa berinisial AF langsung menampar FF disertai dengan pukulan. Tak banyak pikir, rekan lain yang berada di dalam ruangan langsung ikut melakukan pengeroyokan hingga FF tak berdaya.
Saat tak berdaya, FF langsung ditinggalkan oleh seluruh rekannya. Dari kejadian itu, besoknya atau tepat, pada Senin 18 Agustus 2025 pukul 15:30 WIT korban yang tidak mendapat kepastian dari pihak sekolah atas dugaan pengeroyokan yang dialami langsung melarikan diri ke Kota Ternate untuk melaporkan orangtuanya.
Sesampainya di parkiran rumahnya di Ternate, FF langsung jatuh tak berdaya serta mengeluarkan busa dari mulut. Selain busa dikeluarkan, wajahnya juga memar dan bengkak hingga biji mata pun memar karena gumpalan dara. Bahkan, telinga FF pun mengeluarkan darah, sehingga orang tuanya langsung melarikan ke Rumah Sakit Prima, Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan.
“Anak kami yang tiba di rumah dengan kondisi itu, langsung dilarikan ke RS Prima. Setelah mendapat perawatan medis dan sadar baru lah dia (FF) menceritakan kronologis. Sehingga kami memtusukan membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Maluku Utara, Selasa 19 Agustus 2025," ungkap salah satu keluarga korban dengan inisial LH saat dikonfirmasi, Selasa (26/8/2025).
Usai membuat laporan, lanjutnya, hingga saat ini belum ada progres laporan kami.
"Sudah 1 minggu ini belum ada progres. Kami (Keluarga) menanyakan laporan, kata anggota di Polda belum disposisi oleh pimpinan," akunya mengakhiri.
Terpisah Kepala Sekolah (Kepsek) MAN IC Halbar, Aminah Latif, saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, dari pihak sekolah sendiri sudah memanggil orang tua pihak terduga pelaku. “Saya juga kaget saat tahu kejadian ini dari pak Babinsa. Kejadian malam itu, pembina juga berada di rumahnya, karena kamar lagi direnovasi. Tapi yang jelas pihak terduga pelaku sudah dimintai keterangan oleh pihak sekolah," akunya. Aminah mengaku, hingga saat ini pihak sekolah terus mengupayakan konfirmasi ke korban dan keluarganya agar dimintai klarifikasi peristiwa.
“Dari korban kita masih upayakan, karena awal konfirmasi pihak keluarga korban menyampaikan bahwa nanti bertemu di Polda. Tapi kita upayakan untuk bertemu untuk diminta klarifikasi masalah ini. Yang jelas, di sekolah ini tidak ada tradisi malam sunyi itu," tandasnya. “Pengeroyokan itu tak sampai 20 orang," sambungnya mengakhiri.
Sementara Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Bambang Sumaryono, saat dikonfirmasi via handphone belum juga merespon hingga berita ini dipublikasikan. (one)