Program Aksi MBG dan Solusi Membangun SDM yang Sehat

Setelah itu masuk pada fase 0-3 bulan kehamilan masa kritis janin, masa deferensiasi organ pemberian gizi yang cukup dan mencegah keracunan yang membuat anak cacat.
Setelah 3 bulan kehamilan lahir pemeliharaan janin dan ibu kemudian pasca lahir 2 tahun pemberian ASI eksklusif dan pemberian MPASI serta pencegahan malnutrisi setelah itu masuk di fase 2-5 tahun pengenalan makanan sehat, seimbang awal kebiasaan makan dan pemeliharaan ibu.
Dan fase berkelanjutan adalah layanan pemenuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dimulai dari penerima manfaat dari Anak Usia Dini (PAUD) tingkat SD, SLTP, SLTA dan ibu-ibu hamil.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis”: Pilar Menuju Indonesia Emas 2045
Dampak dan pengaruh pemenuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai focus pemerintahan Prabowo Subianto adalah upaya mengurangi dan menekan angka gizi buruk anak-anak Indonesia.
Upaya meningkatkan kualitas gizi bagi anak-anak Indonesia, mengurangi angka putus sekolah dan upaya mendorong dan meningkatkan indeks pembangunan sumber daya manusia yang sehat jasmani dan sehat intelektual merupakan kunci utama bagi suksesnya pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berdaya unggul harus berkaitan langsung dengan pemenuhan gizi yang standar untuk mengasah intelektual generasi unggul di masa mendatang.
Maka dalam perspektif program pemenuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) jangan dipandang dengan cost biaya yang tinggi melainkan dipandang sebagai investasi jangka panjang untuk menciptakan anak-anak yang sehat, cerdas dan siap menghadapi tantangan zaman di masa-masa yang akan datang.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar