Seleksi CBT MQKN 2025 Resmi Dibuka, Pesantren Siap Go Internasional

Sofifi, malutpost.com -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suwitno, secara resmi membuka seleksi Computer-Based Test (CBT) Musabaqoh Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) Tahun 2025.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa ajang ini menciptakan sejarah baru dengan membuka peluang bagi kitab-kitab pesantren untuk berkompetisi di tingkat internasional.
"Tahun ini menjadi penanda bahwa kita siap membawa isu-isu lokal ke ranah global. MQKN adalah salah satu entri point-nya, sejalan dengan visi Menteri Agama tentang Pesantren Go to Global Era," ujar Amien Suwinto, Selasa (17/6/2025).
Tema yang diusung dalam MQKN 2025 pun menarik dan berani, yakni "Dari Pesantren untuk Dunia, Merawat Dunia dengan Kitab Turats.
"Tema ini selaras dengan gagasan ekoteologi yang sering disampaikan oleh Menteri Agama, terutama dalam upaya menjaga lingkungan. Lebih dari sekadar kompetisi, MQKN tahun ini mengajarkan pentingnya perdamaian dan bagaimana kitab-kitab turats dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai tersebut.
"Kami berharap ajang ini menjadi momentum bagi para santri untuk berkompetisi secara sehat, sekaligus menyebarkan kebaikan bagi kehidupan global," tambahnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Amar Manaf, menyambut baik penyelenggaraan MQKN 2025 dan menyoroti pentingnya peran pesantren dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian serta menjaga lingkungan.
"MQKN tahun ini bukan sekadar ajang kompetisi ilmiah, tetapi juga wadah bagi santri untuk menegaskan bahwa pesantren memiliki kontribusi nyata dalam merawat dunia, baik dari aspek keilmuan maupun lingkungan. Kitab turats yang menjadi dasar kajian tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga etika dalam menjaga harmoni dan kelestarian alam," ujar Amar Manaf.
Ia menambahkan bahwa santri yang berpartisipasi dalam MQKN adalah bagian dari upaya global untuk membawa nilai-nilai luhur Islam ke pentas dunia.
"Dengan memahami dan mengamalkan isi kitab turats, santri dapat menjadi duta perdamaian dan pelopor dalam menjaga lingkungan. Ini sejalan dengan gagasan ekoteologi yang selalu digaungkan, bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari ibadah," kata Amar.
Dengan semangat baru dan visi internasional, MQKN 2025 diharapkan menjadi ajang yang tidak hanya memperkuat tradisi keilmuan pesantren, tetapi juga membawa pesan perdamaian dan keberlanjutan bagi dunia.
Amar mengingatkan kepada semua peserta bahwa kompetisi ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tetapi bukti nyata kontribusi mereka dalam mewujudkan tema besar yang diusung tahun ini. (nar)
Komentar