Membangun Nalar Kritis di Era Digital: Tinjauan Madilog

Madilog ini bukan sekedar catatan filsafat, melainkan merupakan ajakan revolusioner untuk membebaskan cara berpikir masyarakat indonesia dari belenggu mitos, takhayul, dan dogma yang tidak berdasar pada logika dan ilmu pengetahuan.
Madilog menggabungkan tiga pilar utama berpikir; Materialisme, Dialektika, dan Logika.Ketiganya bukan sekedar istilah filsafat, tetapi fondasi bagi masyarakat yang ingin membangun tatanan sosial politik yang adil dan rasional.
Materialisme mengajarkan bahwa dunia dan kehidupan manusia bisa dipahami berdasarkan kenyataan materiil, bukan berdasarkan mitos atau ilusi spiritual.
Dialektika memberikan kerangka bahwa segala sesuatu berubah dan berkembang melalui kontradiksi dan dinamika internalnya. Sementara itu, Logika menjadi alat untuk berfikir secara runtut, terstruktur, dan bebas dari kekeliruan nalar.
Madilog tidak ditulis dalam gaya akademik yang kaku.Tan Malaka menyusun gagasan gagasannya dalam bahasa yang lugas dan komunikatif, meskipun tetap menuntut pembaca untuk berfikir keras.
Ia menyelipkan contoh contoh konkret dari kehidupan masyarakat indonesia saat itu, menunjukkan bagaimana mitos dan kepercayaan yang tidak logis bisa menghambat kemajuan masyarakat.
Ia juga mengkritik sistem pendidikan kolonial yang tidak membebaskan rakyat dari ketidaktahuan, melainkan justru memperkuat struktur ketergantungan dan kebodohan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar