Merancang Koridor Logistik Ikan di Maluku Utara
Penataan Distribusi Hasil Perikanan

Dan Bibit Kerang Mutiara 317.000 ekor, Belut 88.460 ekor, Lobster 70.439 ekor, Udang Kipas 22.135 ekor, Letter Six 17.628 ekor (komoditi ikan hidup). (Sumber BKIPM Ternate, diolah).
Untuk itu perlu dilakukan Desain Distribusi dan Transportasi Hasil Perikanan menggunakan System Multi Moda atau sistem transportasi yang menggunakan lebih dari satu moda transportasi untuk mengangkut hasil perikanan dari point of origin to point of destination atau dari sentra produksi ke sentra distribusi/industri.
Desain distribusi dan transportasi dimulai dari hulu menuju hilir. Di hulu hasil perikanan berasal dari hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan perikanan dan dari hasil budidaya (dipanen) menuju Unit Pengolahan Ikan (UPI) Bahan Baku, Pusat Pengumpulan (cold storage) dan pasar lokal.
Proses pengangkutan dari wilayah timur diangkut menggunakan moda transportasi laut dengan dukungan jasa logistik (shipping line) berbasis reefer container atau menggunakan kapal angkut perikanan dengan sistim curah didalam palka.
Hasil perikanan tersebut di daratkan dipelabuhan niaga tujuan dan/atau di Pelabuhan Perikanan tujuan, kemudian dilanjutkan dengan moda transportasi darat menggunakan mobil berpendingin/berefrigerasi atau menggunkan kereta api logistik menuju tujuan akhir pada UPI Produk, pasar domestik maupun pasar ekspor.
Saat ini sudah ada pelaku usaha jasa logistik yang menyiapkan transportasi menggunkaan single moda dan multi moda untuk mengangkut hasil perikanan dengan biaya bervariasi sesuai kebutuhan pemiik ikan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar