Merancang Koridor Logistik Ikan di Maluku Utara

Penataan Distribusi Hasil Perikanan

Disparitas Wilayah Produksi dan Industri (Produksi perikanan tangkap umumnya berada di luar Pulau Jawa, sedangkan Industri dan/atau Unit Pengolahan Ikan berada di Pulau Jawa);

Logistik dan Konektivitas (Konektivitas antar wilayah produksi, pengumpulan, dan pasar perlu di tingkatkan, antara lain melalui penyiapan ekosistem logistik yang baik dan efisien).

Tantangan distribusi ini menyebabkan Tingginya Biaya Logistik, terutama biaya logistik dari wilayah Indonesia Timur ke Pulau Jawa.

Keragaan distribusi hasil perikananan berdasarkan lalu lintas hasil perikanan keluar Maluku Utara melalui jalur laut dan jalur udara. Jalur laut didominasi jenis ikan non hidup (segar, beku dan olahan) sebanyak 11.642 ton.

Jalur udara umumnya untuk komoditi ikan hidup seperti lobster, udang, ikan hias sebanyak 577.619 ekor, dengan total nilai komoditi Rp406 milyar.

Tujuan utama distribusi hasil perikanan adalah : Jawa Timur 4.772 ton (40,99%), Jakarta 4.057 ton (34,84%), Sulawesi Utara 1.273 ton (10,93%), Sulawesi Selatan 192 ton (1,65%), Maluku 163 ton (1,40%), lainnya 1.186 ton (10,19%).

Jenis komoditi yang dominan di distribusikan pada tahun 2023 : Cakalang 2.503 Ton, Cumi 1.769 ton, Layang 1.198 ton, Kembung 1.198 ton, Teri 1.003 ton (komoditi ikan non hidup).

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...