Hikmah Ramadan
Ramadan: Momentum Berbenah Mewujudkan Janji

Kemudian, mengajarkan bahasa dan sastra lokal yang mengandung nilai-nilai moral dan religius sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Kedua, peningkatan peran pesantren dan madrasah dalam pendidikan karakter dengan memperkuat pesantren sebagai pusat pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga keterampilan sosial dan kewirausahaan berbasis budaya lokal.
Selanjutnya, memberikan insentif dan dukungan kepada madrasah dan sekolah Islam yang menerapkan pendidikan berbasis nilai keislaman dan budaya.
Ketiga, penguatan pendidikan keagamaan di sekolah umum dengan meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah umum dengan kurikulum yang lebih aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, mendorong program ekstrakurikuler berbasis nilai Islam dan budaya, seperti seni kaligrafi Islam, seni bela diri tradisional yang berlandaskan etika Islam, dan komunitas diskusi Islam berbasis budaya.
Ramadan adalah momen terbaik untuk membangun komitmen dalam menciptakan masyarakat yang lebih religius tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Dengan kebijakan sosial yang memperkuat peran agama dan budaya, ekonomi yang berlandaskan nilai Islam, serta pendidikan yang membangun karakter Islami, masyarakat yang harmonis dan sejahtera dapat terwujud.
Ramadan bukan hanya soal ibadah, tetapi juga bagaimana kita membangun masyarakat yang kuat dalam iman dan budaya, menuju kesejahteraan yang hakiki.
Mari jadikan Ramadan sebagai titik awal perubahan, dengan menepati janji-janji kebaikan dalam berbagai sektor kehidupan. Saatnya berbenah, saatnya mewujudkan janji demi kehidupan masyarakat yang lebih beradab, sejahtera, dan berlandaskan nilai Islam serta budaya luhur. (*)
Komentar