Hikmah Ramadan
Merasakan Kelezatan Ramadan

Pendekatan sejarah ini juga dimaksudkan untuk memberikan motivasi agar orang-orang beriman tidak merasa berat dalam melaksanakan puasa di bulan Ramadan penuh.
Karena kewajiban puasa ini bukan kewajiban pertama dalam sejarah agama-agama dan bukan hal baru dalam syariat, tetapi merupakan syariat yang diwajibkan pula oleh Allah kepada umat-umat terdahulu.
Secara psikologis, banyaknya orang yang ikut melaksanakan suatu kewajiban bisa meringankan beban yang dirasakan jiwa manusia.
Apalagi di antara karakter jiwa manusia ini tidak menyukai ikatan kewajiban, karena jiwa manusia cenderung ingin bebas tidak dibatasi berbagai aturan.
Tidak hanya pendekatan dengan panggilan kasih sayang dan pendekatan sejarah saja, Allah SWT juga melakukan pendekatan psikologi bahasa.
Sebagaimana firman-Nya, “Ayyaman ma’dudat (yaitu beberapa hari tertentu…" (QS. Al-Baqarah: 184). Dalam ayat ini Allah SWT menyebut lama pelaksanaan puasa Ramadan dengan "beberapa hari tertentu", tidak dengan "satu bulan", padahal pelaksanaannya selama satu bulan Ramadan penuh.
Dengan demikian ada kesan di dalam jiwa manusia bahwa puasa sebulan Ramadan ini tidak lama, apalagi bagi orang yang bisa menikmati kelezatan spiritualnya.
Ungkapan ini, "beberapa hari tertentu", juga mengisyaratkan agar kita benar-benar memanfaatkan hari-hari Ramadan ini untuk melakukan sebanyak mungkin kebaikan, astabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan) dengan ibadah dan ketaatan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar