Tantangan dan Implikasinya bagi Pendidikan Tinggi

Kampus Dikapitalisasi

Hal ini bisa dicapai melalui kebijakan yang mendukung pendidikan tinggi yang lebih terjangkau, serta mendorong penelitian yang memiliki dampak sosial positif.

Selain itu, perlu ada upaya untuk mendorong kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat, agar pendidikan tinggi tidak hanya menjadi komoditas yang diperdagangkan, tetapi juga sebuah lembaga yang berfungsi untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

Salah satu model yang bisa dicontohkan adalah universitas yang berfokus pada riset dan pengabdian kepada masyarakat, serta mendukung pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan, keberagaman, dan keadilan sosial.

Kesimpulan

Kapitalisasi kampus adalah fenomena yang semakin marak di dunia pendidikan tinggi, terutama di negara-negara yang menghadapi tuntutan pasar yang semakin kompetitif.

Meskipun ada beberapa manfaat, seperti efisiensi dalam pengelolaan kampus dan peningkatan kualitas fasilitas, fenomena ini juga membawa dampak negatif yang signifikan, seperti ketimpangan sosial, penurunan kualitas pendidikan, dan perubahan orientasi pendidikan menjadi lebih berfokus pada keuntungan finansial.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berpikir ulang tentang tujuan dan peran universitas dalam masyarakat, serta mencari alternatif model pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan. (*)

Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Senin, 17 Februari 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/02/senin-17-februari-2025.html

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...