Tantangan dan Implikasinya bagi Pendidikan Tinggi

Kampus Dikapitalisasi

Program-program yang dianggap lebih “laku” di pasar kerja, seperti teknologi informasi, bisnis, dan kedokteran, lebih banyak mendapatkan perhatian dan investasi.

Hal ini bisa menurunkan kualitas pendidikan di bidang-bidang lain yang mungkin lebih penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat, tetapi tidak menghasilkan laba yang signifikan.

Mahasiswa sebagai Konsumen

Fenomena kapitalisasi juga mengubah peran mahasiswa dalam sistem pendidikan tinggi. Dulu, mahasiswa dianggap sebagai individu yang mencari pengetahuan untuk pengembangan diri dan masyarakat. Namun, dalam sistem kapitalisasi ini, mahasiswa lebih sering dipandang sebagai konsumen yang membeli jasa pendidikan.

Hal ini terlihat jelas dengan semakin banyaknya universitas yang menawarkan berbagai paket layanan untuk mahasiswa, mulai dari fasilitas mewah, program ekstra-kurikuler yang mahal, hingga peluang-peluang karier yang dijanjikan oleh lembaga pendidikan.

Kapitalisasi ini juga membawa dampak pada orientasi mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa kini lebih fokus pada tujuan jangka pendek, seperti mendapatkan pekerjaan yang bergaji tinggi setelah lulus, daripada mengejar ilmu pengetahuan murni.

Dalam kondisi ini, pendidikan tinggi seringkali dipandang hanya sebagai alat untuk mencapai status sosial dan ekonomi yang lebih baik, bukannya sebagai proses yang membentuk individu secara holistik.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...