Misi Ketiga Asta Cita dan Tantangan SDM

(b) Kurangnya literasi teknologi, literasi data dan pemahaman prilaku manusia, jiwa kewirausahaan menjadi faktor penyebab banyaknya lulusan SMK yang menganggur dan kurang bersaing di dunia kerja.

(C) Masih rendahnya kualitas profesionalime para guru, instruktur dan tenaga pengajar yang kurang memberi motivasi untuk mengeksplor potensi siswa dalam mengorkestrasi keterampilan terhadap masa depan.

Masih terpola dengan tradisi konvensional sebagai pemberi informasi dan pengetahuan dengan cara di framing (Fixed Mindset) tanpa memberi ruang berfikir bertumbuh (Growth Mindset) yang akhirnya kualitas produk belum mampu bersaing dengan kualitas tenaga kerja di pasar global.

Berpijak dari uraian diatas dengan kesenjangan yang cukup lebar antara keterampilan yang tersedia dan yang dibutuhkan dunia usaha dan industri berpusat pada urgensi peran dan kontribusi lembaga pendidikan tinggi dan lembaga vokasi berkolaborasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK).

Lembaga Pelatihan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) bersama Pemerintah untuk menyelaraskan kembali kurukulum pendidikan kejuruan (SMK), Pendidikan Tinggi, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Vokasional agar terbina sinergi dan kolaborasi untuk menjawab kesenjangan lulusan dan ketimpangan kebutuhan pasar tenaga kerja baik lokal, nasional maupun global.

Ini dilakukan melalui pola saling mengisi dan melengkapi kekurangan dan kebutuhan yang terbangun dengan pola konsorsium dan kerjasama terintegrasi untuk mengadopsi kurikulum industri yang diselaraskan dengan kurikulum pendidikan kejuruan dan pelatihan vokasi.

Baca Halaman Selanjuntya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Komentar

Loading...