Misi Ketiga Asta Cita dan Tantangan SDM

Menuntut perbaikan sistem pendidikan yang menjamin peningkatan kompetensi melalui berbagai perbaikan kualitas pendidikan dan keterampilan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri sehingga terjaga konsistensi dan relevansinya dalam membaca tuntutan perubahan zaman.

Rendahnya pendidikan dan keterampilan tenaga kerja kita ditengah kompetisi tenaga kerja asing, ketidakpastian perubahan ekonomi, meningkatnya krisis iklim dipastikan akan mempengaruhi peta pasaran tenaga kerja.

Menurut Cacatan Kementerian Ketenagakerjaan RI yang dirilis Kompas pada 23 Januari 2025 menyebutkan terdapat 80.000 tenaga kerja terkena PHK pada tahun 2024 yang masi terbawa hingga tahun 2025 sehingga berpotensi menjadi penyumbang tingkat pengangguran dan kemiskinan.

Rendahnya SDM tenaga kerja Indonesia saat ini dipengaruhi beberapa faktor diataranys; (a) ketidaksesuain antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri,

(b) belum selarasnya produk pendidikan berbasis kebutuhan dunia usaha dan industri serta belum terbangun formulsi pendidikan keterampilan vokasi yang membuka ruang eksplor siswa secara dinamis dan kompeten melalui pola riset mandiri yang mendorong praktek growth mindset mendinamisir kreatifitas siswa lebih kompetabel.

(c) rendahnya riset dan praktek pendidikan vokasional yang belum menjamin penyerapan di sektor industri, ditambah waktu tempuh pendidikan terbatas sehingga belum menjamin lulusan kejuaruan berkualitas profesional dapat terserap di dunia industri.

Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 mencapai 149,38 juta orang. Angka ini naik 2,76 juta orang dibanding Februari 2023.

Baca Halaman Selanjuntya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Komentar

Loading...