Oleh: H. Usman Muhammad
(Imam Besar Masjid Agung Al-Munawwar Kota Ternate)
Dalam penanggalan Hijriah bulan Sya’ban merupakan bulan ke delapan (8), dalam bulan Sya’ban ini Rasulullah SAW, memperbanyak puasa sunnat. Bulan ini diapit oleh dua bulan mulia, yaitu bulan Rajab dan Ramadhan.
Walaupun demikian Sya’ban juga memiliki keutamaan yang perlu diketahui oleh setiap Muslim sehingga tidak dilewatkan begitu saja, tapi perlu difahami dan diamalkan untuk menambah pundi-pundi amal kebajikan.
Dalam bulan Sya’ban umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan-amalan shaleh mengingat keutamaan-keutamaan/fadhilah yang terkandung dalam bulan ini, oleh karena itu sangat penting bagi setiap Muslim untuk mengetahui keutamaan/fadhilah dari bulan kedelapan (Sya’ban) ini.
Berikut ini penulis mencoba merangkum beberapa keutamaan atau fadhilah dari bulan Sya’ban, yang bersumber dari buku 32 Faidah Seputar Bulan Sya’ban oleh Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid dan laman resmi Nahdlatul Ulama, antara lain sebagai berikut:
Pertama. Bulan Terangkatnya Amal Manusia. Amalan manusia dalam satu tahun terangkat keseluruhannya pada bulan Sya’ban.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. Usamah bin Zaid RA).
Baca Halaman Selanjutnya..
Oleh karena itu sebagai umat Rasulullah SAW, sebaiknya kita memperbanyak puasa sunnat di bulan Sya’ban ini. Karena pada momen bulan yang penuh dengan keutamaan ini potensi amal-amal kebajikan yang dilakukan seorang hamba akan terangkat dan diterima oleh Allah SWT.
Kedua. Puasa Sya’ban Disenangi Rasulullah SAW. Puasa adalah salah satu amalan sunnah yang paling disenangi oleh Rasulullah SAW, di bulan Sya’ban.
Hal ini sebagaimana diternagkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid RA, sebagai berikut:
“Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa di bulan-bulan lainnya seperti Anda berpuasa pada bulan Sya’ban ini?
Rasulullah SAW menjawab . “Karena ini bulan yang banyak dilalaikan manusia diantara Rajab dan Ramadhan. Padahal bulan ini amalan diangkat ke Rabb semesta alam, dan saya senang apabila saat amalku terangkat waktu saya sedang berpuasa.”Maka dari itu Rasulullah SAW, memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.
Seperti yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah RA, sebagai berikut: “Tidak pernah saya melihat Rasulullah menyempurnakan puasa di satu bulan seperti di bulan Ramadhan, dan belum pernah saya melihat beliau lebih banyak berpuasa di suatu bulan seperti di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Halaman Selanjutnya..
Ketiga. Pendahulu Bulan Ramadhan. Sya’ban merupakan bulan pendahulu sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan Sya’ban dapat diisi dengan memperbanyak ibadah puasa sunnat sebagai media latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan yang merupakan bulan diwajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan kewajiban berpuasa selama satu bulan penuh.
Dengan menjalankan puasa sunnat di bulan Sya’ban, akan membuat kita semakin siap dan mantap dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Menyiapkan diri di bulan Sya’ban juga dapat menghilangkan rasa berat untuk beribadah di bulan Ramadhan karena sudah mempersiapkan diri dengan latihan-latihan awal di bulan Sya’ban.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Abu Bakr al-Balkhi Rahimallahu sebagai berikut: “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan untuk mengairi tanaman. Sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan untuk menuai hasil panen.”
Keempat. Diapit Dua Bulan Mulia. Bulan Sya’ban terletak diantara dua bulan mulia yaitu bulan Rajab (bulan ke 7) dan Ramadhan (bulan ke 9). Bulan Rajab sendiri disebut bulan mulia karena termasuk bulan al-Haram, yang di dalamnya dianjurkan untuk berpuasa.
Oleh karena itu, Sya’ban biasanya dilalaikan orang karena letaknya. Padahal di dalam bulan Sya’ban ini terdapat banyak keberkahan, selain bulan terangkatnya amal, bulan Sya’ban menjadi tempat berlatih sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Sebagaimana yang diibaratkan oleh Abu Bakr al-Balkhi sebagai berikut: “Perumpamaan bulan Rajab itu seperti angin, bulan Sya’ban itu seperti mendung dan bulan Ramadhan itu seperti hujan.”.
Kelima. Arah Kiblat Dialihkan. Salah satu keutamaan dari bulan Sya’ban adalah pada bulan ini telah terjadi suatu peristiwa yang sangat bersejarah bagi Rasulullah SAW, bersama kita sebagai umatnya ialah Allah memerintahkan Muhammad Rasulullah SAW, untuk mengalihkan arah kiblat dari Masjidil Aqsha (Palestina) ke Ka’bah di Masjidil Haram (Makkah).
Informasi yang sangat bersejarah ini ditandai dengan turunnya ayat Al-Qur’an yang artinya: “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang kau senangi.
Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.
Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab (Taurat dan Injil) tau, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 144).
Keenam. Turunnya Ayat Perintah Bershalawat. Salah satu keutamaan dari bulan Sya’ban ialah pada bulan turun ayat Al-Qur’an yang memerintahkan agar bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca Halaman Selanjutnya..
Perintah Allah tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 56, yang artinya: “Sesunggguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad, SAW, banyak sekali manfaat yang akan kita peroleh. Manfaat membaca shalawat bukan hanya kita peroleh ketika di dunia saja berupa ketenangan batin dan keberkahan hidup, akan tetapi mendapatkan manfaat yang lebih besar dari itu, yang salah satunya adalah mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT.
Hal mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang artinya: “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah SWT, akan bershalawat kepadanya sepuluh kali, lalu mintalah kepada Allah wasilah, karena wasilah adalah sebuah tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan melainkan kepada salah satu hamba Allah SWT, dan aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barangsiapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaatku.” (HR. Muslim)
Ketujuh. Syahrul Qurra’. Selain dijuluki sebagai bulannya Rasulullah SAW, Sya’ban juga dijuluki sebagai Syahrul Qurra’ (bulan para ahi Al-Qur’an), karena di bulan Sya’ban terdapat anjuran untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
Salmah bin Kuhail pernah mengatakan: “Bulan Sya’ban disebutkan dengan Syahrul Qurra’ (bulan para ahli Al-Qur’an)”. Hubaib bin Abi Tsabit ketika memasuki bulan Sya’ban berkata. “Bulan ini adalah bulan para ahli Al-Qur’an.” Amar bin Qais al-Mula’iy ketika memasuki bulan Sya’ban menutup tokonya dan menggunakannya untuk membaca Al-Qur’an.”
Itulah beberapa keistimewaan yangterdapat dalam bulan Sya’ban. Dengan memahami keistimewaan-keistimewaan tersebut, semoga menjadi motivasi bagi kita dalam memaksimalkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga kita mendapatkan keberkahan. Inyaa Allah bermanfaat. (*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Jumat, 7 Februari 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/02/jumat-7-februari-2025.html