Asman Ali Generasi Terakhir Perajin Bambu di Kelurahan Tongole, Kota Ternate

Hasil Kerajinannya Tembus Pasar Dubai dan Prancis

TELATEN: ASMAN ALI masih sibuk mempersiapkan pembangunan pendopo di kawasan wisata Cengkeh Afo, Tongole

“Kalau saya sendiri satu set perabotan (meja dan kursi) bisa selesai dalam waktu 10 hari,” katanya.

Untuk harga jualnya pun masih lumayan, untuk satu set dijual dengan harga Rp2,7 juta, sedangkan ongkos produksi sekitar Rp1 jutaan. Penjualnnya masih fluktuatif.

Namun dalam setahun Ali dan kelompoknya bisa mendapatkan Rp60 juta. Pemasarannya, selain langsung di lokasi juga dititip di swalayan Tara No Ate.

“Hasil penjualan ini saya pakai untuk menyekolahkan anak sampai lulus SMA, dan kebutuhan makan minum sehari-hari,”tutur pria paruh baya itu sambil tetap serius bekerja.

Di usia yang sudah senja, Ali khawatir suatu saat tidak ada generasi penerus yang bisa melanjutkan tradisi mengolah bambu. Karena anak muda saat ini sudah tidak mau melanjutkan tradisi yang turun temurun diwariskan.

Ia berharap ada kebijakan pemerintah kota mendorong anak muda untuk terus melanjutkan tradisi mengolah bambu menjadi perabotan rumah tangga.

“Mengolah bambu bukan sekadar untuk meraup rupiah, namun lebih dari itu merupakan tradisi yang harus terus dijaga. Sebab mengolah bambu bagian dari menjaga alam tetap lestari,” pesannya. (mg-01/nty)

Fadli Kayoa
Ternate

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...