Tantangan dan Strategi HMI Menghadapi Globalisasi
Refleksi 78 Tahun HMI

Dengan semangat keislaman dan kebangsaan, HMI diharapkan mampu terus menjadi garda terdepan dalam mencetak kader-kader bangsa yang unggul dan berdaya saing global.
Tantangan HMI dalam Globalisasi
1. Perubahan Nilai dan Budaya
Salah satu tantangan terbesar globalisasi adalah pergeseran nilai dan budaya. Arus informasi yang deras melalui media sosial dan internet mempermudah penyebaran budaya asing yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan kebangsaan.
Generasi muda, termasuk kader HMI, tidak luput dari paparan ini. Nilai- nilai seperti individualisme, materialisme, dan hedonisme mulai menggantikan nilai gotong royong, kesederhanaan, dan solidaritas sosial yang menjadi ciri khas budaya Indonesia.
Pergeseran ini dapat memengaruhi identitas kader HMI jika tidak diimbangi dengan penguatan nilai keislaman yang kokoh. Selain itu, globalisasi juga mengancam eksistensi budaya lokal.
Banyak tradisi yang mulai ditinggalkan karena dianggap kuno atau tidak relevan dengan zaman. Padahal, tradisi-tradisi tersebut mengandung nilai-nilai luhur yang sejalan dengan ajaran Islam.
HMI menghadapi tantangan untuk memastikan kader-kadernya tidak kehilangan jati diri mereka sebagai Muslim sekaligus warga negara Indonesia.
2. Teknologi dan Digitalisasi
Kemajuan teknologi informasi adalah salah satu pilar utama globalisasi. Teknologi memberikan berbagai kemudahan, seperti akses informasi yang cepat, komunikasi yang efisien, dan peluang untuk berinovasi. Namun, di sisi lain, teknologi juga membawa ancaman, seperti penyebaran hoaks, cyberbullying, dan radikalisme online.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar