IMS-ADIL, dan Gestur Politik Perempuan

Oleh: Faizal Ikbal
(Koordinator lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) Malut)

Masih ingat dengan beredarnya video Ibu-ibu desa Yeisowo, Kecamatan Patani Selatan, Halmahera Tengah, yang ramai-ramai menaikan Baliho Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMS-ADIL) pada tanggal 10 Oktober 2024 lalu.

Momen yang viral di Whatshapp Grup dan juga mengetarkan warga facebook itu boleh dikata menjadi momen langkah yang baru terjadi sepanjang sejarah Pilkada di Halmahera Tengah.

Di kubu politik IMS-ADIL, video tersebut dianggap sebagai materi kampanye media sosial yang paling ampuh dan penetratif. Karena itu, sering kita jumpai banyak dibagikan relawan dan pendukung.

Di lain sisi, secara tidak sadar fenomena politik ibu-ibu ini, menjadi bahan roastingan politik bagi pihak politik lawan yang masih punya kecenderungan mengunakan pola politik mainstream yang masih mendominankan kaum pria.

Perempuan layaknya laki-laki, memiliki hak yang sama untuk berpolitik. Karena itu, di dua dekade terakhir ajang Pemilukada di Indonesia, perempuan dianggap sebagai populasi yang telah menunjukkan entitasnya sebagai basis politik yang sangat otonom.

Semua itu sunguh sangat beralasan, keterlibatan mereka dalam politik dicatat sebagai kelompok yang merepsentasi kehidupan ekonomi rumah tangga yang setiap saat menimpa mereka.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...