PLN Maksimalkan Pemanfaatan FABA PLTU Tidore untuk Mendorong Kemandirian Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan

Pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara PLTU Tidore 2x7 MW menjadi batu bata yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

Selain untuk pembangunan infrastruktur, pemanfaatan FABA juga menjadi bagian dari komitmen PLN untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung kelestarian lingkungan. FABA sebagai material alternatif memiliki potensi untuk menggantikan penggunaan material konvensional yang lebih berpotensi merusak alam.

Ke depan, PLN UIP MPA berencana untuk memperluas penggunaan FABA dalam berbagai proyek pembangunan lainnya, baik di sektor energi maupun infrastruktur. Inovasi ini merupakan bagian dari strategi PLN dalam mendukung kebijakan transisi energi dan memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan tidak hanya memenuhi kebutuhan energi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pemeliharaan lingkungan hidup dan pengembangan ekonomi daerah.

Executive Vice President Manajemen Konstruksi Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara (EVP MKJ) PT PLN (Persero), Ratnasari Sjamsuddin menekankan bahwa PLN berkomitmen melaksanakan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Dalam setiap proyek yang kami jalankan, kami berkomitmen untuk mengintegrasikan praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pemanfaatan FABA di proyek PLTU Sofifi adalah wujud nyata dari komitmen PLN untuk tidak hanya menyediakan energi yang andal bagi masyarakat, tetapi juga menjaga lingkungan dan mendukung perekonomian lokal,” kata Ratna.

Ia menjelaskan, pemanfaatan FABA dalam pembuatan paving block ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-0691-1996, yang menjamin kualitas dan kekuatan material. FABA memiliki karakteristik yang dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan dan daya tahan material bangunan, menjadikannya alternatif yang efisien dan ekonomis untuk konstruksi jalan permanen.

Dengan penggunaan FABA, PLN tidak hanya berperan dalam pengelolaan limbah industri secara bertanggung jawab, tetapi juga berkontribusi dalam pengurangan konsumsi sumber daya alam yang terbatas. Ini sejalan dengan tujuan PLN untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya.

“Dengan pemanfaatan FABA ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan emisi karbon dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan. Kami optimis langkah ini akan menjadi model yang dapat diterapkan di proyek-proyek PLN lainnya di seluruh Indonesia,” pungkas Ratna. (ikh)

Selanjutnya 1 2

Komentar

Loading...