Kasus bullying akhir-akhir ini marak terjadi. Bullying atau perundungan adalah peristiwa yang cukup sering ditemukan dalam berbagai ranah, salah satu yang paling banyak terjadi pada ranah pendidikan formal, yaitu di lingkungan sekolah.
Bullying merupakan perbuatan agresif atau menyerang yang disengaja serta menggunakan ketidakseimbangan kekuasaan dan kekuatan guna melakukan hal-hal seperti memukul, menendang, mendorong, meludahi, mengejek, menggoda, menghina dan mengancam keselamatan orang. (Atmojo,2019)
Sedangkan menurut UNICEF, bullying adalah seseorang yang melakukan perundungan bermaksud untuk menyakiti, baik melalui kekerasan fisik, kata-kata atau perilaku yang menyakiti dan melakukannya berulang kali.
Adapun Macam-macam bullying yang sering dilakukan :
• Physical bullying atau perundugan secara fisik baik memukul, mendorong, menendang atau melakukan hal-hal fisik lainya.
• Verbal bullying yaitu dengan kata-kata menghina, mengejek, mengolok hingga memberikan julukan buruk.
• Sosial bullying yaitu menyebarkan kebohongan, mengajak orang sekitar untuk mengucilkan seseorang atau melontarkan lelucon untuk mempermalukan orang lain.
• Cyberbullying adalah perilaku perundungan lewat internet atau media social dengan melakukan heat comments ( komentar kebencian ).
Dari pandangan diatas, dapat digaris bawahi bahwa, bullying adalah tindakan intimidasi yang dilakukan oleh seseorang atau suatu kelompak kepada orang lain secara terus menerus dengan tujuan untuk menyakiti, baik fisik maupun psikis. Bullying biasanya dilakukan olah anak-anak yang lebih kuat kepada anak-anak yang lebih lemah, kuat yang dimaksud bisa secara fisik ataupun status social anak.
Dampak dari perilaku bullying bisa menimbulkan bekas luka bagi korban yang mengalaminya, bukan hanya luka fisik tapi juga luka psikis dalam jangka panjang seperti gangguan kecemasan, tidak percaya diri, menjadi pribadi yang tertutup dan depresi, tidak mengherankan jika korban bullying banyak yang memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Tindakan ini sudah kerap kali terjadi hingga memakan korban. Seperti, kasus dugaan bullying yang dialami seorang siswa SD (sekolah dasar) berinisial N (11 tahun) di kota Ternate pada tanggal 14 september 2024. (baca:RRI).
Bullying jika tidak diatasi maka akan berujung menjadi kejahan lainnya, seperti 29 kasus yang melibatkan anak dibawah umur, saat ini ditangani oleh Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Ternate. (baca malutpost.com)
Dari kasus di atas, penulis merekomendasikan beberapa pendekatan dalam pencegahan bullying kepada pembaca:
• Berikan pemehaman tentang bullying sejak dini. Anak-anak yang telah dibekali pemahaman tentang bullying akan lebih mudah untuk mencegah tindakan bullying terjadi, kalaupun tindakan tersebut terjadi mereka tau cara mengatasinya.
• Terapkan pola pikir yang baik, seperti ajarkan nilai-nilai empati, rasa saling menghargai sesama serta rasa toleransi kepada anak-anak.
• Menanamkan nilai keadilan kepada anak. Dengan menanamkan nilai keadilan anak-anak dapat mengetahui bahwa melalukan tindakan bullying berarti mereka telah melakukan tindakan ketidakadilan kepada temannya .
• Tumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Anak yang percaya diri cenderung mampu menyelesaikan persoalan dengan lebih baik.
Tindakan bullying merupakan sebuah tindakan tidak terpuji yang harus ditangani dengan serius. Selain peran aktif orang tua di rumah, penting juga peran tenaga pendidik dalam dunia Pendidikan formal, terutama kebijakan sistem Pendidikan yang harus dievaluasi secara menyeluruh. Sebab bullying kerap kali ditemukan di ranah pendidikan formal dan itu bukan menjadi rahasia publik.
Untuk mengevaluasi sistem pendidikan formal, sudah pasti menjadi tanggung jawab pemerintah daerah maupun pemerintah kabupaten/kota yang dikenal sebagai pengambil kebijakan atau policy makers. Karena penulis percaya, jika evaluasi itu dilakukan secara serius maka tindakan bullying akan lebih mudah diatasi serta dapat membangun karakter anak yang lebih etis dan saling menghargai.
Ingat, tindakan bullying sangat merugikan dan berpengaruh pada kehidupan seseorang yang dibully. *