Site icon MalutPost.com

Umrohkan Disabilitas, Mewujudkan Kota Inklusif

Oleh : Ikram Halil
(ASN Pemkot Ternate)

Keputusan Walikota Ternate, M. Tauhid Soleman, memberangkatkan sejumlah warga berkebutuhan khusus, tenaga kebersihan, dan cleaning service untuk melaksanakan ibadah umrah adalah langkah yang patut diapresiasi.

Ini adalah upaya nyata untuk mewujudkan Ternate sebagai kota inklusif yang memberi ruang dan kesempatan bagi semua warganya, tanpa terkecuali.

Sebuah Langkah Inklusif
Dalam upayanya untuk menjadikan Ternate sebagai kota yang inklusif, Tauhid Soleman telah mengambil langkah konkret dengan memberikan perhatian lebih kepada warga yang seringkali termarjinalkan.

Keberangkatan umrah bagi warga berkebutuhan khusus dan pekerja sektor kebersihan adalah contoh nyata dari bagaimana pemerintah berusaha untuk menghargai dan memberikan kesempatan kepada semua warga, terlepas dari kondisi fisik atau status pekerjaan mereka.

Program ini sejalan dengan visi kota inklusif yang menekankan pentingnya kesetaraan dan pemberdayaan bagi semua kelompok masyarakat. Warga berkebutuhan khusus seringkali tidak mendapat perhatian yang layak dalam berbagai program pemerintah, terutama dalam hal kesejahteraan sosial dan kegiatan keagamaan.

Keputusan untuk memberangkatkan umrah ini menjadi bentuk apresiasi terhadap mereka yang selama ini mungkin merasa tersisih dari berbagai kesempatan.

Demikian juga dengan para pekerja kebersihan dan cleaning service, yang seringkali dianggap sebagai kelompok yang kurang dihargai meskipun peran mereka sangat penting dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan kota. Pemberangkatan umrah ini merupakan penghargaan atas dedikasi dan kerja keras mereka yang jarang mendapat sorotan publik.

Baca Halaman Selanjutnya..

Namun, dibalik langkah positif ini, ada sebagian orang yang melihatnya sebagai langkah politis, terutama mengingat waktu pelaksanaan yang berdekatan dengan pemilu.

Sebagian kelompok menggap bahwa kebijakan ini hanyalah alat untuk menarik simpati publik dan meraih suara pada Pilkada nanti. Persepsi ini mungkin muncul karena pengalaman masa lalu di mana program-program serupa sering digunakan sebagai strategi politik oleh beberapa pemimpin daerah.

Namun, jika dilihat dari perspektif yang lebih luas, langkah Tauhid Soleman tidak sekadar bersifat politis. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Ternate di bawah kepemimpinannya telah menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi semua warganya, termasuk warga berkebutuhan khusus.

Program pemberdayaan yang dijalankan pemerintah, mulai dari pelatihan keterampilan, bantuan ekonomi, hingga penyediaan fasilitas umum yang ramah disabilitas, adalah bukti nyata dari niat baik pemerintah.

Selain itu, program umrah ini tidak hanya melibatkan warga berkebutuhan khusus, tetapi juga tenaga kebersihan dan cleaning service yang selama ini sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup.

Dengan demikian, ini bukan hanya soal menarik simpati dari satu kelompok saja, tetapi lebih merupakan usaha untuk merangkul semua lapisan masyarakat yang sering terpinggirkan.

Pemberdayaan Penyandang Disabilitas: Langkah Nyata dari Pemerintah
Perhatian kepada penyandang disabilitas di Ternate juga bukan hanya terlihat dari kebijakan umrah ini. Selama ini, Pemerintah Kota Ternate telah menunjukkan komitmen kuat dalam memberdayakan penyandang disabilitas melalui berbagai program.

Baca Halaman Selanjutnya..

Misalnya, pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha bagi penyandang disabilitas untuk memulai bisnis sendiri. Program ini telah membantu banyak penyandang disabilitas di Ternate untuk mandiri secara ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas fasilitas umum, seperti pedistrian ramah disabilitas, fasilitas di gedung-gedung pemerintahan, serta program pendidikan inklusif di sekolah-sekolah.

Semua ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah bukanlah langkah yang tiba-tiba atau sekadar untuk kepentingan politik jangka pendek. Ada niat dan upaya berkelanjutan untuk menciptakan kota yang benar-benar inklusif bagi semua warga.

Kesimpulan
Kebijakan Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, untuk memberangkatkan umrah warga berkebutuhan khusus, tenaga kebersihan, dan cleaning service adalah sebuah langkah yang patut diapresiasi sebagai bagian dari upaya untuk menjadikan Ternate sebagai kota inklusif.

Meski sebagian orang melihatnya sebagai langkah politis, kita tidak boleh melupakan konteks yang lebih luas di mana pemerintah kota telah menunjukkan komitmen nyata terhadap pemberdayaan dan inklusi sosial.

Tuduhan politis memang tidak bisa dihindari, terutama dalam suasana politik yang semakin hangat menjelang pemilu. Namun, kebijakan ini juga harus dilihat sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua.

Pada akhirnya, kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah kota memahami dan merespon kebutuhan semua warganya, dari berbagai latar belakang dan kondisi. Itulah esensi dari sebuah kota inklusif yang kita dambakan bersama. (*)

Catatan ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Rabu, 04 September 2024
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2024/09/rabu-4-september-2024.html

Exit mobile version